Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pande Ketut Krisna, pencipta kaus barong khas Bali (instagram.com/arjuna_gagapanbali)
Pande Ketut Krisna, pencipta kaus barong khas Bali (instagram.com/arjuna_gagapanbali)

Pencipta baju barong khas Bali, Pande Ketut Krisna dikabarkan meninggal dunia pada 29 Februari 2024 di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar. Dia wafat di usia 77 tahun karena sakit. Rencananya, upacara pengabenan akan dilaksanakan pada 10 April 2024 di Setra Beng, Kabupaten Gianyar.

Pande Krisna dikenal sebagai pelopor kaus bermotif barong yang hingga kini menjadi oleh-oleh khas Bali. Dia juga mendirikan bisnis pusat oleh-oleh bernama Batik Galuh. Berikut profil dan fakta menarik tentang Pande Ketut Krisna. 

1. Awal mula menciptakan baju barong

Barong Bali (pexels.com/mermoz lionel)

Pande Ketut Krisna lahir pada 21 Juni 1946. Dia pertama kali membuat baju barong pada 1969 setelah melakukan percobaan pada kain endek, salah satu kain khas Bali.

Saat itu, warna untuk kain endek hanya bisa dua jenis saja. Misalnya, warna dasar hitam dipadu dengan biru, hijau, atau cokelat dan tidak bisa semuanya.

Lalu, Pande Krisna mencoba menciptakan warna yang lebih banyak. Dia mencelupkan benang tenun untuk menciptakan kain endek dengan warna yang lebih banyak. Akhirnya, dia menemukan alat dan cara yang tepat untuk menciptakan lima warna pada kain endek, yaitu disebut catrian.

2. Laris manis sebagai oleh-oleh

Ubud (unsplash.com/Nick Fewings)

Setelah berhasil menciptakan baju barong pada 1969, Pande Krisna kemudian mulai memasarkannya di berbagai tempat wisata seperti Ubud dan Kuta. Saat itu, baju barong dijual Rp1.500 per potong.

Baju ini pun laris manis karena juga dianggap sebagai sesuatu yang baru saat itu. Bahkan, saat ini baju barong sudah dijual ke berbagai negara.

Namun, saat itu baju barong belum dipatenkan oleh Pande Krisna. Dia hanya berpikir bisnis ini hanya akan dijalankan dua tahun dan cara membuatnya pun sudah diajarkan ke anggota keluarga lainnya.

3. Dirikan bisnis Batik Galuh

Batik Galuh Bali yang didirikan Pande Ketut Krisna (rentalmobilbali.net)

Pande Ketut Krisna juga mendirikan bisnis lain bernama Batik Galuh pada 1976 bersama saudara-saudaranya. Saat itu, produksi batik hanya menggunakan lima alat tenun bukan mesin. Namun, seiring perkembangan, alatnya terus bertambah hingga 32 buah.

Pada 1986, Pande Krisna sudah mengantongi izin usaha untuk Batik Galuh dari Departemen Perdagangan kala itu. Hingga saat ini, kita bisa menjumpai Batik Galuh di berbagai pusat oleh-oleh Bali. Bahkan Presiden Soekarno pernah mengenakan produk dari Batik Galuh saat Konferensi PBB.

Demikianlah profil singkat Pande Ketut Krisna, pelopor baju barong khas Bali yang telah berpulang di usia 77 tahun.

Editorial Team