Jakarta, IDN Times - Luna (24) mengucap syukur ketika ia bisa merampungkan masa studinya di sebuah universitas swasta di Jakarta Pusat pada 2023. Sebab, sebagai anak bungsu, ia sempat khawatir sang ayah tidak sanggup membiayai pendidikannya. Ketika itu, kondisi keuangan keluarga sedang tidak baik-baik saja meski pandemik COVID-19 sudah berlalu.
"Awalnya biaya kuliah biasa aja. Sampai kemudian ada COVID-19 dan kondisi ekonomi mulai turun. Di situ, aku merasa membebani orang tuaku," ujar Luna ketika dihubungi oleh IDN Times melalui telepon pada Kamis, 16 Oktober 2025 lalu.
Ayah Luna yang bekerja sebagai PNS, kala itu harus membiayai pendidikan tinggi bagi kedua anaknya di waktu bersamaan. "Jadi, di situ aku merasa lebih berat," katanya.
Ia memberikan gambaran biaya kuliah di kampusnya per semester ada di angka Rp7.500.000. Maka, bila dikalikan 8 semester, maka biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua Luna per anak mencapai Rp60 juta.
Meski secara ekonomi berat, namun Luna tidak bisa mengajukan untuk mendapat keringanan biaya. Hal itu lantaran ayahnya merupakan PNS.
"Dulu pernah coba (untuk ajukan keringanan biaya) karena ingin membantu orang tuaku. Tapi, setelah datang ke kelurahan, sudah langsung ditolak dan tak memenuhi kualifikasi," tutur dia.
Luna merupakan gambaran mayoritas gen Z di Tanah Air saat ini yang datang dari kelompok menengah. Mereka dinilai tidak layak mendapat keringanan biaya pendidikan. Tetapi, tidak cukup mampu untuk membayar biaya kuliah yang mengalami kenaikan.