Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi memulai empat program strategis pemerintah sebagai bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di sektor pendidikan.  (Dok. Kemdikdasmen)
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi memulai empat program strategis pemerintah sebagai bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di sektor pendidikan. (Dok. Kemdikdasmen)

Intinya sih...

  • Program CKG meningkatkan akses layanan kesehatan dasar dan kesadaran masyarakat.

  • Pengendalian TBC mencapai 57 persen dari estimasi nasional, dengan 562 ribu jiwa terobati.

  • Pemerintah menargetkan pembangunan RSUD di 66 kabupaten-kota yang sudah dimulai sejak 2025.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Genap satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, tercatat kemajuan di sektor kesehatan melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win.

Program tersebut mencakup Cek Kesehatan Gratis (CKG), pengendalian Tuberkulosis (TBC), hingga pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di wilayah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).

1. Bukan sekadar program, CKG bangun budaya peduli kesehatan

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau langsung pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) (dok. Setwapres)

Kurang dari setahun, akses layanan dasar dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mengalami peningkatan. Hal tersebut dibuktikan melalui program CKG yang menjangkau lebih dari 46,9 juta pendaftar dan 43,9 juta orang mendapat layanan.

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemeriksaan dilakukan di 10 ribu puskesmas dan 125 ribu sekolah dengan layanan tekanan darah, gula darah, anemia, hingga status gizi. Adapun hasil CKG menunjukkan masalah yang paling banyak ditemukan meliputi obesitas sentral, diabetes, dan hipertensi.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, mengatakan program CKG bukan sekadar pemeriksaan, melainkan upaya membangun budaya peduli kesehatan kepada masyarakat.

"Kami melihat antusiasme masyarakat yang luar biasa. Program Cek Kesehatan Gratis bukan hanya tentang pemeriksaan, tapi tentang membangun budaya peduli kesehatan di semua lapisan masyarakat," ujarnya.

2. Pengendalian TBC berhasil obati 562 ribu orang

Ilustrasi - Kegiatan Penemuan Kasus Aktif (Active Case Finding/ACF) untuk skrining kasus Tuberkulosis (TBC) di Kota Semarang. (IDN Times/Dhana Kencana)

Lebih lanjut, Aji mengatakan, pengendalian TBC dari temuan kasus mencapai 621 ribu orang atau 57 persen dari estimasi nasional, menghasilkan 562 ribu atau 90 persen lebih jiwa telah diobati.

Ali menyebut tidak boleh ada warga yang tertinggal hanya karena kekurangan fasilitas kesehatan. Pemerintah memastikan akan mencapai kesetaraan fasilitas kesehatan di wilayah lain dengan daerah tertinggal.

"Tidak boleh ada warga yang tertinggal hanya karena tinggal jauh dari pusat kota. Pemerintah memastikan fasilitas kesehatan di daerah tertinggal dibangun setara dengan wilayah lain," kata dia.

3. Dimulai sejak 2025, pemerintah targetkan RSUD di 66 kabupaten-kota

Gedung IGD Terpadu RSUD NTB di Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sementara, ada lebih dari 7 ribu puskemas kini menggunakan sistem pemantauan digital untuk deteksi dini dan memperkuat pengawasan pengobatan. Pembangunan dan peningkatan kelas RSUD juga ditargetkan agar layanan rujukan merata di seluruh Indonesia.

Pembangunan 32 rumah sakit dimulai pada 2025, pemerintah menargetkan berdirinya RSUD di 66 kabupaten dan kota dapat dibangun. Terpantau hingga awal Oktober, lebih dari 22 rumah sakit sudah pada tahap konstruksi.

Editorial Team