Bogor, IDN Times – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyoroti soalnya sedikitnya pihak yang bersuara tentang banyaknya korban jiwa dalam aktivitas tambang di Parung Panjang, Kabupaten Bogor.
Setidaknya, kata dia, sudah 115 orang yang meninggal dunia akibat kegiatan tersebut. Menurut dia, penanganan tambang tidak bisa hanya berpihak pada satu sisi. Dia pun menekankan pentingnya keseimbangan antara ekonomi, keselamatan rakyat, dan pembangunan infrastruktur.
"Yang meninggal sudah hampir 115 orang. Yang luka lebih dari 150 orang. Infrastruktur rusak. Kenapa pada waktu ada yang meninggal, infrastruktur rusak tidak ada yang demo?" ujar Dedi, saat diwawancarai di Gedung Pakuan, Kota Bogor, Senin (29/9/2025).
Dia menduga, protes tersebut biasanya datang dari pihak yang mempunyai kepentingan ekonomi semata.
"Yang demo siapa? Yang demo pasti yang cukup kepentingan terhadap siklus ekonomi rusak," lanjut dia.
