Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
KRI Diponogoro 365 saat bersandar di Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV Kota Batam (IDN Times / Putra Gema Pamungkas)
KRI Diponogoro 365 saat bersandar di Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV Kota Batam (IDN Times / Putra Gema Pamungkas)

Jakarta, IDN Times - Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) memiliki hari bersejarah yang diperingati setiap 15 Januari. Hari itu dikenal dengan Hari Dharma Samudra untuk mengenang peristiwa perang di Laut Arafuru antara tentara Indonesia dengan Belanda.

Personel Angkatan Laut Indonesia berperang di bawah kepemimpinan Yos Sudarso. Dalam pertempuran tersebut, Yos Sudarso dan bawahannya meninggal dunia.

Dan tahun ini merupakan peringatan ke-63 Hari Dharma Samudra. Yuk, cari tahu tentang sejarahnya untuk mengenang jasa para pahlawan.

1. Sejarah Hari Dharma Samudra

Ilustrasi kegiatan Trikora (sumber: www.ayoksinau.com)

Peristiwa ini bermula pada Desember 1961, di mana Presiden Sukarno mengeluarkan perintah Tri Komando Rakyat atau Trikora, guna membebaskan Irian Barat dari tangan Belanda.  

Pada 15 Januari 1962, pasukan ALRI menjalankan operasi ini yang dipimpin Yos Sudarso dan disenjatai tiga Kapal Republik Indonesia (KRI). Ketiga kapal tersebut yaitu KRI Harimau, KRI Macan Tutul, dan KRI Macan Kumbang.

Pada saat menjalankan operasi ini, Yos Sudarso berstatus sebagai Deputi Operasi KSAL, atau orang nomor dua di Angkatan Laut Republik Indonesia.

2. Perlawanan tentara RI melawan Belanda

KRI Macan Tutul (id.wikipedia.org)

Operasi ini ternyata tidak berjalan lancar karena diketahui pasukan Belanda. Pasukan kolonial kemudian mengarahkan pesawat terbang dan kapal untuk melawan tentara Indonesia.

Pesawat dan kapal Belanda menembakkan peluru tajam dan meriam ke kapal pasukan Indonesia. Keadaan pun semakin genting. Dalam situasi seperti ini, Yos Sudarso sebagai pemimpin operasi mengambil alih keadaan.

Yos Sudarso yang berada di KRI Macan Tutul memerintahkan awak kapalnya memberi tembakan balasan dan melakukan manuver pada kapal Belanda. Hal ini kemudian membuat pasukan musuh memusatkan penembakkan pada KRI Macan Tutul.

Setelah melakukan perlawanan, Yos Sudarso beserta 25 Anak Buah Kapal (ABK) yang berada di KRI Macan Tutul tidak dapat melawan lagi, dan akhirnya gugur hingga tenggelam dalam peristiwa ini. Sedangkan, dua kapal lainnya selamat.

3. Profil singkat Yos Sudarso

Yos Sudarso (id.wikipedia.org)

Yos Sudarso memiliki nama lengkap Yosaphat Soedarso dan lahir pada 24 November 1925 di Salatiga, Jawa Tengah. Pada 1943, ia masuk Sekolah Pelayaran Tinggi (SPT) dan sekaligus mengikuti pendidikan militer angkatan laut Jepang di Semarang dan lulus sebagai murid terbaik pada 1944.

Tidak hanya sampai situ, pada 1950, Yos Sudarso kembali menempuh pendidikan di Sekolah Angkatan Laut di Surabaya. Setelah lulus dari pendidikan ini, ia memimpin beberapa KRI, seperti KRI Alu, KRI Gajah Mada, KRI Rajawali, KRI Pattimura, hingga gugur bersama KRI Macan Tutul.

Itulah sejarah singkat tentang Hari Dharma Samudra dan fakta tentang Yos Sudarso. Selamat Hari Dharma Samudra, jangan lupa untuk selalu melanjutkan nilai-nilai pahlawan bangsa!

Penulis: Nafila Chaerunnisa

Editorial Team