Sejarah Vihara: Tempat Ibadah Umat Buddha dan Kampus bagi Para Biksu

Jakarta, IDN Times - Vihara merupakan rumah ibadah bagi penganut agama Buddha. Selain menjadi tempat ibadah, vihara ternyata juga dijadikan sebagai tempat belajar, berkumpul, hingga tempat tinggal para biksu.
Lalu, bagaimana sebenarnya makna dan sejarah vihara?
1. Vihara memiliki makna berbeda-beda

Dikutip dari Worldatlas, vihara biasanya mengacu pada biara yang dihuni oleh biksu Buddha. Tetapi, istilah tersebut dapat memiliki makna berbeda. Dalam teks agama lain seperti Hindu, Ajivika, dan Jain, vihara mengacu pada tempat tinggal sementara bagi para biksu yang mengembara. Para biksu itu biasanya menjadikan vihara sebagai tempat perlindungan atau istirahat selama musim hujan.
Sementara, dalam bahasa Pali dan Sansekerta, vihara merupakan tempat untuk bersantai dan hiburan. Sedangkan, dalam arsitektur India, vihara mengacu pada aula tengah yang dilengkapi dengan sel-sel kecil yang berisi tempat tidur kecil, yang diukir dari batu.
2. Vihara kebanyakan ditemukan di Thailand

Vihara umumnya ditemukan di Thailand karena agama Buddha adalah agama dominan di negara tersebut.
Selama masa pemerintahan kaisar India Ashoka pada abad ke-3 SM, Vihara Yatra diartikan sebagai aktivitas perjalanan santai berdasarkan kesenangan atau hobi, termasuk berburu. Tetapi, setelah Ashoka masuk agama Buddha, Vihara Yatra diganti dengan Dharma Yatra yang berfokus pada tujuan keagamaan atau ziarah.
Vihara biasanya berupa gua dan melibatkan pemotongan batu. Vihara biasanya terdiri dari aula besar dan serangkaian sel kecil yang berisi tempat tidur dan bantal yang diukir dari batu. Vihara juga biasanya berisi monumen dan simbol pemujaan Buddha.
3. Vihara dijadikan tempat belajar para biksu

Bagian terpenting dari vihara yakni ruang kuil yang digunakan untuk beribadah. Dalam ruang kuil, para biksu mempraktikkan ritual spiritual untuk menghormati Buddha, dan dapat memberikan persembahan seperti bunga, air, dupa, dan lilin.
Kebanyakan vihara juga memiliki aula untuk upacara penahbisan biksu baru. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah keagamaan, para biksu juga menggunakan vihara sebagai tempat belajar. Tak hanya itu, beberapa vihara juga berfungsi sebagai universitas Buddhis yang penting selama era abad pertengahan.