Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana membantah ada motif kesejahteraan prajurit yang mendorong dua anggota Kopassus ikut terlibat penculikan Kepala Cabang Pembantu BRI, Muhammad Ilham Pradipta. Menurutnya, keikutsertaan mereka dalam tindak pidana adalah pilihan pribadi dan tak ada sangkut pautnya dengan Kopassus.
"Tidak ada masalah sama sekali dengan poin kesejahteraan prajurit. Ini lebih kepada panggilan diri masing-masing untuk melakukan suatu hal yang kalau dipikir masak-masak lebih banyak kerugiannya dibandingkan keuntungan," ujar Wahyu kepada media di Jakarta pada Kamis (18/9/2025).
Ia menambahkan sesungguhnya gaji dan kesejahteraan yang diberikan oleh negara tergolong cukup. Tetapi, seandainya ada kondisi tertentu, bukan berarti dibenarkan melakukan tindak pidana untuk memperoleh penghasilan tambahan.
"Kan banyak kegiatan yang bisa dilaksanakan. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh prajurit seperti berkebun, membuka aktivitas perekonomian, bekerja sama dengan kelompok tani hingga UMKM," katanya.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak pun turut membantu kesejahteraan para prajurit. "Sebagai contoh, untuk putra-putri berprestasi sudah diberikan beasiswa. Selain itu Pak KSAD juga memberikan perhatian-perhatian untuk prajurit berprestasi. Itu termasuk pengembangan karier dan pendidikan," tutur dia.