Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat WHA 77 di Swiss. (Foto: Istimewa)
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat WHA 77 di Swiss. (Foto: Istimewa)

Intinya sih...

  • Acara tahunan WHO membahas krisis keuangan, pandemi global, dan prioritas kesehatan lainnya
  • Fokus utama termasuk peningkatan kontribusi anggota, Dana Pandemi, dan Cakupan Kesehatan Universal

Jenewa, IDN Times – Selama sembilan hari, tanggal 19-27 Mei 2025, para menteri kesehatan, pakar dan saintis, serta dan praktisi di sektor kesehatan berkumpul di Jenewa, Swiss. Mereka hadir di pertemuan puncak tahunan negara anggota organisasi kesehatan dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), atau WHO. 

Hajatan Majelis Umum Kesehatan Dunia atau World Health Assembly (WHA) digelar untuk ke-78 kalinya tahun ini, mengusung tema, “One World For Health”, atau “Kesehatan Untuk Semua”.

Karena sistem kesehatan global menghadapi tekanan geopolitik, ekonomi, dan lingkungan yang semakin meningkat, di ajang WHA ke-78 kali ini para menteri kesehatan dan pemimpin pemerintahan akan berkumpul bersama para ahli dan pejabat tinggi lainnya untuk berdiskusi, berdebat, dan bermusyawarah secara mendalam. Fokus mereka: memastikan WHO dapat beradaptasi dengan tantangan saat ini sambil terus memajukan misinya, sesuai tema tahun ini.

Hampir 100-an acara utama dan acara pendamping bakal dilakukan di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, atau disebut dengan Palais de Nations dan sejumlah lokasi di kota itu. 

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin akan hadir selama  tiga hari, pada tanggal 19 sampai 21 Mei 2025, sementara delegasi Indonesia yang terdiri dari pejabat Kementerian Kesehatan, Ketua Organisasi Profesi di lingkungan kesehatan, pimpinan rumah sakit di Indonesia dan sejumlah ahli kesehatan akan hadir di puluhan kegiatan lainnya. “Side events ada 92 yang kita monitor semua,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenkes, Kunta Wibawa dalam laporan persiapan WHA 78 kepada Menkes, Rabu 14 Mei 2025.

Meskipun cuma hadir dua hari, Menkes Budi dijadwalkan hadir dalam sedikitnya 35 kegiatan kegiatan.  Termasuk memenuhi permintaan bertemu dari tujuh menteri kesehatan/wakil pemerintah negara mitra dan 22 Kepala Organisasi Internasional dan Sektor Swasta.

1. Apa yang menjadi pokok bahasan di WHA ke-78 di Jenewa?

Sidang World Health Assembly (WHA) 78, Palais de Nations, Jenewa. (IDN Times/Uni Lubis)

Fokus utama WHA78 adalah krisis keuangan WHO. Negara-negara Anggota dan Sekretariat WHO harus menyelesaikan kekurangan dana yang signifikan menjelang anggaran program dua tahun berikutnya. Meskipun pendanaan penuh untuk mandat kerja WHO yang semakin besar telah lama menghadapi tantangan, rencana penarikan diri Amerika Serikat dari organisasi tersebut telah semakin membebani anggaran.

Rencana peningkatan kontribusi wajib anggota sebesar 20 persen yang telah direncanakan selama bertahun-tahun akan diadopsi di WHA78, yang menawarkan potensi peningkatan—tetapi dalam iklim fiskal yang terbatas, persetujuannya masih belum pasti. Reformasi tata kelola dan kepegawaian yang lebih luas juga akan menjadi agenda. Tidak mudah, karena situasi ekonomi dunia yang sulit, bahkan di sejumlah negara dilakukan efisiensi anggaran, termasuk di Indonesia.

2. Dana Pandemi atau Pandemic Fund bakal jadi topik penting WHA ke-78

Palais de Natios (ungeneva.org)

Topik penting lain di WHA 78 adalah memperkuat pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi global. Setelah empat tahun, proses yang dipimpin negara anggota untuk menegosiasikan kesepakatan pandemi akan mencapai puncaknya dengan diadopsinya perjanjian internasional, yang disebut sebagai Dana Pandemi atau “Pandemic Fund”.

Menurut jadwal dari panitia, adopsi atau Kesepakatan Dana Pandemic dilakukan pada Selasa, 20 Mei 2025. Sidang WHA kali ini jadi  kesempatan penting untuk membentuk konsensus tentang prinsip dan tindakan kolektif yang melindungi dunia dari ancaman pandemi di masa mendatang.

Selain isu tata kelola yang penting, negara anggota juga akan menangani berbagai prioritas kesehatan, termasuk meningkatnya beban penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker, dan kondisi kesehatan mental. Mereka juga akan menilai kemajuan menuju Cakupan Kesehatan Universal, mengeksplorasi strategi untuk memperkuat tenaga kesehatan global, dan mengkaji dampak kesehatan dari perubahan iklim dan polusi.

“WHA ke-78 tahun ini sangat bersejarah bagi negara anggota, karena setelah bernegosiasi selama tiga tahun, kita akan mengadopsi sebuah kesepakatan pertama di dunia yang bisa melindungi warga dari pandemi, kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.  “Kesepakatan Dana Pandemi akan mewujudkan dunia yang lebih aman dengan menjunjung tinggi kolaborasi antar negara secara adil, dalam kesiapan, pencegahan dan tanggap terhadap pandemi,” kata dia, Minggu, 18 Mei 2025.

3. Fakta-Fakta WHA, badan pengatur utama di bawah WHO

Palais de Natios (ungeneva.org)

WHA  adalah badan pengatur utama WHO yang terdiri dari 194 negara anggota. Setiap tahun, delegasi dari negara anggota WHO berkumpul untuk menyetujui prioritas dan kebijakan Organisasi. Di Majelis Umum, sasaran dan strategi kesehatan baru ditetapkan, dan tugas diberikan untuk mencapai sasaran tersebut.

Delegasi mempertimbangkan dan memberikan panduan tentang kebijakan dan tindakan, yang kemudian dikoordinasikan oleh Sekretariat. Sementara WHA dapat membuat rekomendasi dan menyarankan tindakan, terutama di masa risiko kesehatan global yang belum pernah terjadi sebelumnya, itu tergantung pada masing-masing pemerintah untuk menentukan respons mereka dan menindaklanjutinya.

WHO adalah badan kesehatan khusus PBB yang beranggotakan 194 negara. WHO bekerja di seluruh dunia untuk mempromosikan standar kesehatan tertinggi yang dapat dicapai untuk semua orang, tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin, keyakinan politik, kondisi ekonomi atau sosial.

Misi WHO untuk mempromosikan kesehatan, menjaga dunia tetap aman, dan melayani yang rentan. Akses ke perawatan kesehatan yang terjangkau dan memadai adalah hak asasi manusia dan perawatan kesehatan universal adalah prinsip utama yang memandu pekerjaan WHO.

Editorial Team