Potret banjir bandang di Sumatra. (Dok. BNPB)
Taufik menjelaskan, Kabupaten Tapanuli Tengah menjadi wilayah dengan dampak paling berat, disusul beberapa daerah lain. Berikut rincian korban:
Tapanuli Tengah, 86 orang meninggal dunia dan 104 orang hilang
Tapanuli Selatan, 84 orang meninggal dunia dan empat orang hilang
Sibolga, 47 orang meninggal dunia dan sembilan orang hilang
Tapanuli Utara, 34 orang meninggal dunia dan 12 orang hilang
Kota Medan, 12 orang meninggal dunia
Langkat, 14 orang meninggal dunia.
Humbang Hasundutan 8 orang meninggal dunia dan satu orang hilang
Pakpak Bharat 2 orang meninggal dunia
Nias Selatan 1 orang meninggal dunia
Kota Padang Sidempuan satu orang meninggal dunia
Kota Binjai satu orang meninggal dunia.
Dalam penanganan korban luka, seluruh pasien dirawat di rumah sakit setempat, termasuk RS Bhayangkara Batangtoru. “Kalau nanti memerlukan perawatan ataupun rujukan, kita kirim ke Kota Medan,” jelas Karumkit.
“Persediaan obat sejauh ini sudah kita terima dari Mabes Polri, dan sudah didistribusikan ke kabupaten/kota yang paling memerlukan, terutama Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Sibolga,” ujarnya.
Karumkit menjelaskan, saat ini belum ditemukan kendala yang signifikan, namun minggu berikutnya menjadi fase paling krusial. “Sementara ini kendala belum ada, tapi seminggu ke depan kemungkinan besar kita akan menghadapi kesulitan karena jenazah yang belum ditemukan sudah mengalami pembusukan. Sidik jari atau wajah mungkin sudah rusak, sehingga metode DNA menjadi cara terakhir yang paling akurat,” kata Taufik.