Jakarta, IDN Times- Beribadah tidak selamanya dilakukan dengan salat, puasa, zakat, ataupun pergi haji. Pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari juga bisa bernilai ibadah.
Pernyataan di atas selaras dengan firman Allah SWT pada surat Al-Jumuah ayat 10 yang berbunyi, “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung,".
Melalui ayat di atas, aktivis Muslim Said Muniruddin menerangkan bahwa ada dua jenis ibadah yang bisa dilakukan oleh umat-Nya dalam rangka menyembah Allah SWT.
"Ada dua jenis ibadah, yaitu mahdhah-ibadah personal, seperti salat; dan dan ghairu mahdhah-ibadah sosial/muamalah, seperti berorganisasi, berbisnis dan pelayanan publik lainnya.
Ayat di atas menganjurkan setelah salat kita langsung melanjutkan ibadah sosial. Keduanya penting," terang Said melalui keterangan tertulis yang diterima oleh IDN Times.
Said menerangkan, ibadah mahdhah merupakan sarana untuk mengingat Allah. Sedangkan ghairu mahdhah adalah sarana untuk mencari karunia Allah. "Dalam bahasa bisnis adalah laba atau profit," imbuhnya.
Artinya, ibadah ghairu mahdhah bisa menjadi instrumen untuk mengingat Tuhan Semesta Alam kapanpun dan dimanapun.
Pertanyaannya, bagaimana cara kita untuk melaksanakan ibadah ghairu mahdhah? Bagaimana supaya aktivitas sehari-hari kita bernilai ibadah? Yuk cari tahu bersama-sama.