Tim Pemerintah Daerah dan TNI-Polri yang melakukan evakuasi 4 pekerja PT IBS. (IDN Times/Istimewa)
Aksi pembacokan dan penyanderaan itu terjadi saat karyawan PT IBS dan Kepala Dinas Kominfo Pegunungan Bintang tiba di Bandara Okbab, Jumat (12/5/2023).
Rombongan itu hendak meninjau lokasi pembangunan tower base transceiver station (BTS). Saat turun dari pesawat Elang Nusantara Air PK-ELM yang dipiloti Kapten Judha A, lima anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menggunakan senjata tajam mengadang rombongan itu.
Anggota KKB membawa rombongan itu menjauh sekitar 50 meter dari landasan bandara. Mereka kemudian disuruh berdiri sejajar dan ditelanjangi. Anggota KKB merampas barang korban dan membacok tiga pekerja.
Beberapa tokoh Distrik Okbab yang mendengar insiden tersebut sempat mendatangi lokasi kejadian dan berkomunikasi agar KKB membebaskan rombongan berjumlah enam orang itu.
Namun, KKB hanya melepaskan dua orang, yakni pekerja BTS yang terluka Benjamin Sembiring dan Kepala Kominfo Pegunungan Bintang Alferus Sanuari. Keduanya langsung naik ke pesawat dan terbang ke Bandara Oksibil.
KKB juga meminta uang senilai Rp 500 juta sebagai syarat tebusan untuk membebaskan empat sandera yang belakangan telah dievakuasi itu. Hingga berita ini disusun, belum ada keterangan mengenai tuntutan tebusan itu.