Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ginjal (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 40 orang anak di DKI Jakarta meninggal dunia akibat penyakit gagal ginjal akut yang saat ini tengah melanda di tengah pandemik COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, mengatakan, per Rabu (19/10/2022) pagi, pihaknya mencatat sudah ada 71 kasus gagal ginjal misterius tersebut di Ibu Kota.

"Data sementara yang sudah kita olah sejak Januari sampai 19 Oktober ada 71 kasus, 40 di antaranya meninggal," ujarnya saat mengunjungi Labkesda.

1. Sebagian besar pasien adalah balita

ilustrasi balita (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Widyastuti memaparkan, dari 71 kasus tersebut, sebanyak 60 kasus atau 85 persen adalah usia anak di bawah lima tahun (balita) dan 11 kasus atau 15 persennya merupakan usia 5 sampai 18 tahun.

"Sebanyak, 16 pasien menjalani perawatan, dan 15 pasien sudah sembuh," ujarnya.

2. Sebagian besar pasien gagal ginjal akut misterius domisili DKI Jakarta

Monumen Selamat Datang yang berada di Bundaran HI (IDN Times/Besse Fadhilah)

Widyastuti menambahkan, saat ini pasien gagal ginjal akut misterius ini sebagian besar berjenis kelamin laki-laki dan paling banyak berdomisili di DKI Jakarta.

"Dari 71 kasus, 35 berdomisili di DKI Jakarta, kemudian 9 Banten, Jawa Barat 16 kasus, dan Jabodetabek 7 kasus," ujarnya.

3. Pemprov DKI gencar sosialisasi surat edaran dari Kemenkes

Ilustrasi layanan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Widyastuti mengungkapkan, pihaknya saat ini proaktif melakukan edukasi dan sosialisasi kepada semua rumah sakit dan puskesmas di DKI Jakarta untuk mengidentifikasi sesuai surat edaran yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Utamanya adalah tentang tata laksana pasien gagal ginjal yang sebagian besar didominasi anak.

"IDAI sudah mengeluarkan edaran, Kemenkes keluarkan edaran, dan kami sosialisasi sehingga rumah sakit yang sempat merawat dan sedang merawat melaporkan kepada kami," ucapnya.

Editorial Team