Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dinkes Wanti-Wanti Kasus Gagal Ginjal Akut di Depok

ilustrasi penyakit ginjal (IDN Times/Aditya Pratama)

Depok, IDN Times - Gagal ginjal akut misterius pada anak jadi perhatian publik dan Pemerintah. Dinas Kesehatan Kota Depok sendiri ikut bergerak untuk mendeteksi adanya gagal ginjal akut misterus pada anak di wilayahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kementerian Kesehatan,  per 18 Oktober 2022, ada 202 kasus yang tersebar di 20 provinsi. Namun untuk kasus di Kota Depok, belum ditemukan.

"Kami belum mendapatkan laporan," ujar Mary saat dihubungi IDN Times, Kamis (20/10/2022).

1. Waspada demam dan penurunan air kencing

ilustrasi ginjal (IDN Times/Aditya Pratama)

Mary menuturkan, gagal ginjal akut dapat patut dicurigai apabila terjadi demam atau riwayat demam selama 7 hingga 14 hari dan riwayat COVID-19. Gejala tersebut diiringi dengan penurunan air seni atau air kencing, dan hipertensi.

"Begitupun apabila air kencing berwarna keruh," tutur Mary.

Apabila warga Kota Depok mengalami gejala tersebut, kata dia, dapat segera melakukan pemeriksaan atau konsultasi ke dokter anak. Setelah itu dilanjutkan dengan pemeriksaan penanganan di fasilitas kesehatan di Kota Depok.

"Segera melakukan pemeriksaan di faskes yang ada di Kota Depok untuk penanganan selanjutnya," kata Mary.

2. Masih dilakukan penelitian

ilustrasi ginjal (IDN Times/Aditya Pratama)

Hingga kini Dinkes Kota Depok belum dapat memastikan penyebab terjadinya gagal ginjal akut pada anak. Pemerintah bersama sejumlah stakeholder lainnya sedang melakukan penelitian terkait penyebab penyakit tersebut.

"Belum ada yang bisa memastikan apa penyebabnya, saat ini masih diteliti," terang Mary.

Dinkes Kota Depok mengajak masyarakat untuk mencegah penyakit tersebut dengan melakukan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Selain itu, masyarakat dapat memperhatikan gaya hidup dan menjadikan PHBS sebagai gaya hidup.

"Terpenting masyarakat tetap menjaga pola hidup sehat," ucap Mary. 

3. Kasus gagal ginjal anak di Indonesia mencapai 206 kasus

ilustrasi ginjal (IDN Times/Aditya Pratama)

Sejak akhir bulan Agustus 2022, Kemenkes IDAI mendapat laporan adanya peningkatan kasus gagal ginjal akut yang tajam pada anak, terutama pada balita. Sampai saat ini, penyebabnya masih belum diketahui dan masih perlu ditelusuri lebih lanjut.

Juru bicara Kemenkes, dr Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa hingga 18 Oktober 2022, kasus gagal ginjal akut pada anak sudah mencapai lebih dari 200 anak dari 20 provinsi di Indonesia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 99 anak meninggal dunia atau dengan angka kematian sebesar 48 persen. Sementara itu, angka kematian di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebagai rumah sakit rujukan nasional ginjal, hingga 65 persen. Kemenkes dan IDAI pun kemudian membentuk tim untuk menelusuri kasus lebih lanjut.

Kemenkes bersama BPOM, ahli epidemiologi, IDAI, ahli farmakologi, dan pusat laboratorium forensik terus melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko gangguan ginjal akut.

Dokter Syahril melanjutkan, dalam pemeriksaan sisa sampel obat yang dikonsumsi pasien, sementara ini ditemukan jejak senyawa yang berpotensi menyebabkan gangguan ginjal akut. Saat ini, Kemenkes dan BPOM masih meneliti termasuk kemungkinan faktor risiko lainnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dicky
EditorDicky
Follow Us