Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Latihan TNI terintegrasi 2025 yang terdiri dari 41.397 personel di Bangka
Latihan TNI terintegrasi 2025 yang terdiri dari 41.397 personel di Bangka. (Dokumentasi Puspen TNI)

Intinya sih...

  • Menhan Sjafrie tindak tambang ilegal sesuai instruksi Prabowo

  • Latihan bersama libatkan beragam alutsista canggih

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Suasana Bangka Belitung pada Rabu, 19 November 2025 terlihat riuh dengan sejumlah alutsista milik TNI. Rupanya puluhan ribu prajurit TNI melakukan latihan terintegrasi dari titik Tinjau Desa Mabat, Bangka. Tidak tanggung-tanggung latihan besar itu melibatkan 41.397 personel dari tiga matra.

"Latihan ini bertujuan meningkatkan profesionalisme dan kesiapan tempur prajurit TNI dan alutsista. Di sisi lain, latihan terintegrasi TNI ini turut memuat Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang menguatkan legitimasi dan peran TNI terutama pada wilayah yang memiliki potensi konflik kepentingan seperti kawasan hutan dan sektor pertambangan," ujar Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Freddy Ardianzah di dalam keterangan tertulis pada Kamis (20/11/2025).

Dia mengatakan, alasan Bangka Belitung dipilih sebagai lokasi latihan atas pertimbangan strategis, geografis, dan ekonomis. Wilayah tersebut memiliki kekayaan sumber daya alam yang besar dan menjadi salah satu komoditas strategis nasional yang wajib dijaga. Termasuk dari ancaman eksploitasi ilegal.

"Maraknya praktik penambangan tanpa izin selama ini telah merusak lingkungan, menggerus kekayaan negara dan berpotensi menimbulkan instabilitas sosial," kata jenderal bintang dua itu.

TNI kemudian hadir untuk melindungi obyek vital nasional dan membantu pemerintah mengamankan aset bangsa dari berbagai bentuk penyalahgunaan

1. Menhan Sjafrie tindak tambang ilegal sesuai instruksi Prabowo

Latihan TNI terintegrasi 2025 yang terdiri dari 41.397 personel di Bangka. (Dokumentasi Puspen TNI)

Unjuk kemampuan tiga matra TNI di Bangka Belitung turut disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Jaksa Agung ST Burhanuddin, hingga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Sjafrie meminta penindakan tambang ilegal dengan mengerahkan prajurit TNI.

Keterlibatan Sjafrie dalam penindakan tambang ilegal merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Lewat Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2025, Prabowo membentuk Satgas Penertiban Kawasan Hutan untuk lahan kelapa sawit (PKH).

Tugas satgas PKH juga melebar untuk melakukan perbaikan tata kelola kegiatan pertambangan, perkebunan dan atau kegiatan lain di dalam kawasan hutan. Tujuan akhir dari pembentukan satgas tersebut yakni mengoptimalisasi penerimaan negara. Apalagi Prabowo sempat mengungkapkan terdapat sekitar 1.000 titik tambang ilegal yang beroperasi di wilayah Babel.

"Akibat aktivitas penampangan tanpa izin dan praktik penyelundupan, Indonesia diperkirakan kehilangan hingga 80 persen produksi timah nasional," kata Freddy.

2. Latihan bersama libatkan beragam alutsista canggih

Latihan TNI terintegrasi 2025 yang terdiri dari 41.397 personel di Bangka. (Dokumentasi Puspen TNI)

Latihan yang digelar pada 18-19 November 2025 itu bertujuan untuk mendukung pelaksanaan latihan dan pengamanan. Latihan tersebut turut melibatkan beragam alutsista.

"Di antaranya puluhan rantis Maung, 15 drone taktis, 3 KRI, 2 kapal Angkatan Laut (KAL), 1 sea rider, 5 Rigid Inflatable Boat (RHIB), 4 Rigid Bouyancy Boat (RBB), 1 heli Bell TNI AL, 3 pesawat F-16 untuk bombing, 2 pesawat C-130 Hercules, 1 pesawat CN-295, 1 Boeing A-7303 intai, 3 heli Carcal, dan Super Puma. Selain itu, ada pula 3 pesawat Boeing VIP," kata Freddy.

Unjuk kemampuan dalam skala besar itu untuk memberikan pesan tegas bahwa perlindungan sumber daya alam merupakan bagian integral dari tugas menjaga kedaulatan negara. Bukan semata-mata aspek penegakan hukum belaka.

3. TNI AU unjuk kemampuan lakukan serangan udara langsung

Latihan TNI terintegrasi 2025 yang terdiri dari 41.397 personel di Bangka. (Dokumentasi Puspen TNI)

Sementara, di dalam latihan terintegrasi TNI itu, TNI Angkatan Udara (AU) unjuk kemampuan dengan melakukan serangan udara langsung. TNI AU menurunkan tiga jet tempur F-16 dalam latihan terintegrasi. Masing-masing jet tempur membawa dua bom jenis MK-81.

"Seluruh pesawat lepas landas secara serempak berdasarkan perhitungan Time on Target (TOT) untuk memastikan akurasi sasaran, efektivitas daya hancur, serta keselarasan antarunsur dalam operasi gabungan," demikian isi keterangan tertulis Mabes TNI.

Ketiga jet tempur F-16 itu terbang dari Landasan Udara Rosemin Nurjadin (RSN) Pekanbaru, Riau. Selain bertujuan untuk menguji kemampuan serangan presisi, latihan ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin waktu, ketepatan perhitungan serta koordinasi antara pilot dan teknisi serta pos komando operasi.

"TOT menuntut ketelitian tinggi, di mana setiap detik menjadi faktor penentu keberhasilan misi," kata Mabes TNI.

Editorial Team