Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekda jabar.jpeg
Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman melakukan peninjauan lapangan lokasi peresmian koperasi desa merah putih di Hambalang, Kabupaten Bogor, pada Minggu (20/7/2025). Istimewa

Intinya sih...

  • Jawa Barat siap jadi contoh nasional Herman menyatakan peluncuran koperasi dilanjutkan dengan pelatihan intensif untuk pengurus.

  • Koperasi Merah Putih, senjata lawan bank emok dan pinjol ilegal

Bogor, IDN Times – Menjelang peluncuran Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih oleh Presiden RI di Hambalang, Kabupaten Bogor, Senin (21/7/2025) pagi, Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, melakukan peninjauan lapangan pada Minggu (20/7/2025). 

Dalam kunjungan tersebut, Sekda menegaskan kesiapan Jawa Barat serta menyampaikan sejumlah poin strategis. 

Dia mengatakan, Jawa Barat siap dijadikan model percontohan peluncuran koperasi ini. Dari total 10 mock-up nasional, Jawa Barat menjadi salah satu andalan.

“Saya melakukan cek ricek, yang pertama untuk persiapan besok peluncuran Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih di Indonesia. Bapak Presiden langsung memimpin, dan kami di Jawa Barat sangat siap,” ujar Herman.

Ia menambahkan, dari 5.957 koperasi yang telah berbadan hukum di Jabar, 23 merupakan pengembangan, dua hasil revitalisasi, dan sisanya koperasi baru.

1. Jawa Barat siap jadi contoh nasional

Kantor Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Lombok Sejati NTB. (dok. LPDB-KUMKM)

Herman mengatakan, peluncuran koperasi akan dilanjutkan dengan pelatihan intensif. Fokusnya pengurus yang tidak hanya berintegritas, tapi juga paham manajemen koperasi. Dia mengatakan, Jawa Barat siap jadi percontohan nasional.

“Ketua dan pengurus koperasi harus yang pertama, tentu punya integritas, yang kedua paham tentang manajemen koperasi, manajemen keuangan, dan manajemen pemasaran,” kata dia.

Pelatihan ini akan dilakukan secara paralel dengan pendampingan dari pemerintah pusat maupun Pemprov Jawa Barat.

2. Koperasi Merah Putih, senjata lawan bank emok dan pinjol ilegal

Ilustrasi daftar pinjol (pexels.com/Ivan Samkov)

Salah satu misi utama koperasi ini adalah melindungi masyarakat desa dari jerat pinjaman berbunga tinggi dan tidak resmi.

“Kita harus mengatakan tidak kepada bank emok dan caranya, koperasi simpan pinjam di desa dan kelurahan ini harus bisa menjawab tantangan itu,” kata dia.

Menurut Herman, koperasi simpan pinjam akan memberikan akses modal yang lebih mudah, murah, dan dikelola secara gotong royong.

3. Enam divisi usaha untuk penuhi kebutuhan masyarakat desa

Anggota Satreskrim Polres PPU amankan pupuk subsidi pemerintah yang diselewengkan ke kabupaten Paser (IDN Times/Ervan)

Koperasi Merah Putih tidak hanya sebatas simpan pinjam, tapi mencakup enam divisi usaha yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar warga desa.

Divisi-divisi itu mencakup, simpan pinjam, layanan sembako, klinik dan apotek desa, pergudangan, logistik seperti pupuk dan LPG serta layanan lainnya sesuai kebutuhan lokal. 

“Kebutuhan masyarakat desa bisa dicukupi dari koperasi desa. Jadi sangat tidak masuk akal kalau tidak berkembang,” kata Herman.

Ia juga menekankan, koperasi ini merupakan bagian dari program strategis nasional Presiden Prabowo Subianto dan harus menjadi milik bersama seluruh elemen pemerintahan.

Program Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih, kata dia, digadang menjadi tulang punggung ekonomi desa. Dia pun mengajak semua pihak, dari kepala desa hingga masyarakat untuk menyukseskan program ini.

“Semua harus ada rasa memiliki, harus sukses. Jangan berikan ruang sedikit pun untuk tidak sukses. 100 persen harus sukses,” kata dia.

Editorial Team