5 Fakta Lailatul Qadar yang Penuh Kemuliaan

Jakarta, IDN Times – Bulan suci Ramadan 1444 H sudah semakin mendekati akhir. Dengan demikian, malam lailatul qadar yang penuh keistimewaan pun akan segera tiba.
Malam lailatul qadar menjadi waktu terbaik bagi umat muslim melaksanakan ibadah. Sebab, di malam ini disebutkan bahwa ada balasan pahala yang berlipat ganda bagi siapa saja yang melakukan amal kebajikan. Pahala ini bahkan melebihi hitungan ibadah selama seribu bulan.
Keistimewaan tersebut telah tertulis di dalam Al-Quran melalui firman Allah SWT seperti yang dikutip dari nu.or.id berikut:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (٣)
Artinya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (QS Al-Qadr: 1-3).
Untuk mengetahui penjelasan serta keistimewaan lailatul qadar dengan lebih jelas, simak beberapa fakta berikut:
1. Waktu datangnya malam lailatul qadar
Sejatinya tidak ada yang tahu kapan waktu persis datangnya lailatul qadar, karena Allah SWT memang merahasiakannya.
Namun selama ini dikisahkan bahwa malam tersebut berada di antara 10 malam terakhir Ramadan. Hal ini didukung oleh pendapat pada ulama serta beberapa hadis riwayat, di antaranya:
وعنها رضي الله عنها: أنَّ رسولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ في الوَتْرِ مِنَ العَشْرِ
الأوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ». رواه البخاري.
Artinya, “Dari Aisyah ra pula, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: ‘Carilah lailatul qadar itu dalam malam ganjil dari sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Selain itu, ada pula pendapat dari Ibnu Hajar yang menyatakan bahwa malam lailatul qadar terjadi di malam tanggal ganjil dalam sepuluh hari terakhir Ramadan, didukung oleh hadis mengenai salah seorang sahabat Nabi bernama Abdullah bin Unais yang bertanya perihal malam Lailatul Qadar berikut:
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى نَلْتَمِسُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ الْمُبَارَكَةَ
Artinya, “Wahai Rasulullah, kapankah kami bisa memperoleh malam penuh berkah ini?”
Rasulullah menjawab,
الْتَمِسُوهَا هَذِهِ اللَّيْلَةَ )وَقَالَ وَذَلِكَ مَسَاءَ لَيْلَةِ ثَلَاثٍ وَعِشْرِينَ)
Artinya, “Carilah pada malam ini (malam 23 Ramadhan)”
Ibnu Hajar dalam Fathul Bari-nya menjelaskaN bahwa waktu persis datangnya lailatul qadar yang dirahasiakan ini termasuk sebuah berkah yang akan membuat umat Islam bersungguh-sungguh dalam berusaha memperoleh pahalanya dengan kesungguhan ibadah. Berbeda jika ditentukan pada tanggal sekian, khawatir kesungguhan ibadahnya hanya malam itu saja.