Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi gerakan melawan radikalisme (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris menyampaikan lima istilah yang harus dipahami masyarakat agar tidak mudah menjustifikasi suatu hal terkait radikalisme. 

Istilah radikalisasi menjadi perbincangan panas di tengah masyarakat beberapa waktu belakangan. Apalagi sering kali dikaitkan dengan kasus-kasus terorisme.

Berikut lima istilah yang dinilai BNPT perlu diketahui masyarakat. 

1. Radikal

Radikalisme

Irfan menyampaikan radikal berasal dari kata radiks yang artinya berpikir hingga ke akarnya. Ia menyebutkan ada tiga ciri orang yang berpikir secara radikal. Yakni, berpikir komprehensif, berpikir sistematis, dan berpikir universal.

"Radikal itu radiks, berpikir sampai akar-akar. Sampai tuntas," kata Irfan dalam paparannya. "Kalau berpikir, objektif. Tidak subjektif. Tidak merasa diri benar," lanjut dia.

Orang yang berpikir subjektif, menurut Irfan, justru tidak berpikir secara radikal atau radiks, tidak berpikir hingga ke akar-akarnya.

2. Radikalisasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di