Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jusuf Kalla Kutuk Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Jusuf Kalla (Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Masjid Indonesia M. Jusuf Kalla mengutuk aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Hal itu disampaikan melalui juru bicaranya, Husain Abdullah.

"Berbelasungkawa kepada korban yang tidak berdosa. Jusuf Kalla berharap kepolisian cepat mengatasi dan menghukum pelakunya @dewan_masjid @DlVHUMASPOLRI," tulis Husain melalui akun Twitter @husainabdullah1.

1. Aksi teror harus diusut tuntas

default-image.png
Default Image IDN

Hal yang sama juga diungkapkan oleh mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid. Menurut dia, Islam dan agama apa pun mengharamkan perilaku teror. Penting diusut tuntas dan terbuka agar tak terulang, tak jadi fitnah.

"Siapa pun pelakunya, apa pun motifnya, peledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar itu jelas tidak dibenarkan," kata dia.

2. Bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral Makassar

Ilustrasi (Brimob Polda Kaltim)

Bom meledak di depan Gereja Katedral di Jalan Kartini, Makassar pada Minggu (28/3/2021) pagi. Ledakan tersebut merupakan aksi bom bunuh diri. Hal itu dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol E Zulpan.

“Ya betul (bom bunuh diri),” ujarnya saat dikonfirmasi.

Zulpan mengatakan, terdapat korban meninggal dunia akibat bom tersebut. Namun, ia belum bisa merinci lebih lanjut.

Sementara, pihak Kepolisian dan tim Gegana Sulsel sudah berada di tempat kejadian perkara untuk memeriksa dan mengamankan wilayah tersebut.

3. Diperkirakan bom meledak pukul 10.28 WITA

Ilustrasi bom meledak (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan keterangan seorang saksi mata bernama Armin Hari, ledakan terjadi sekitar pukul 10.28 WITA. Ia mengaku mendengar ledakan ketika sedang menjalani tes swab antigen di Kimia Farma. Suara ledakan bom begitu keras dan terdengar hingga radius jarak 1 kilometer.

"Saya sempat bertanya ke orang-orang katanya itu trafo listrik yang meledak," ujar Amin Hari ketika diwawancarai Kompas TV pagi ini. 

Ia lalu sempat naik ojek online menuju ke Jalan Kartini dan menemukan orang-orang sudah berlarian ke arah gereja. "Karena katanya di sana ada bom," tutur dia lagi. 

Ia mengatakan, jemaat yang sedang beribadah belum bisa dikeluarkan karena khawatir akan ada ledakan susulan. Armin mengaku sempat mendengar ada beberapa orang yang berteriak bom. Selain itu, ia sempat melihat seorang pelayan restoran yang mengenakan baju dengan bercak-bercak darah. 

"Pas saya tanya-tanya, ada juga petugas di Indomaret yang bajunya juga ada bercak darahnya. Ia bilang sempat menyelamatkan satu orang ibu dan empat anak yang berada di luar gereja," ujarnya

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Jumawan Syahrudin
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us