Audrey, (14) siswi SMP di Pontianak babak belur dikeroyok oleh 12 orang siswi SMA pada 29 Maret pukul 14.30 WIB.
Kapolresta Pontianak Kombes M Anwar Nasir mengungkapkan, kronologi kasus pengeroyokan Audrey, siswi SMP di Pontianak berawal dari sindir-menyindir.
"Kasus ini berawal karena korban dan pelaku saling sindir menyindir tentang pacar pelaku yang merupakan mantan pacar sepupu korban, selain itu salah satu orangtua pelaku juga pernah meminjam uang sebesar Rp500 ribu pada korban. Meski sudah dikembalikan, tapi korban suka mengungkit-ungkit sehingga pelaku tersinggung," jelasnya dalam konferensi pers yang juga disiarkan langsung di Instagram @kapolresta_ptk_kota.
Awalnya, pelaku mengirimkan pesan pada korban untuk bertemu menyelesaikan masalah. Bersama dua sepupu, korban berbonceng tiga menuju kawasan belakang Pavilion Informa, Jalan Sulawesi, Pontianak.
Sampai lokasi sudah menunggu tiga tersangka yakni EC, LL, dan TR beserta remaja lain yang tidak dikenal korban.
"Tersangka TR langsung menanyakan korban kamu ngomong apa sambil menunjukkan chatting, pelaku lain yakni EC langsung menyiram kepala korban, tidak terima korban menjambak kepala EC," paparnya.
Tersangka lain yakni LL, lanjut Kombes M Anwar, menendang tubuh korban sampai jatuh. Korban berusaha bangkit namun EC menendang perut serta membenturkan kepala korban ke aspal.
"Akhirnya korban berhasil bangkit dan melarikan diri bersama sepupunya, namun tiga pelaku mengejar korban. Pelaku EC memiting kepala korban sampai jatuh dengan posisi telentang, pelaku lain menekan alat kelamin korban sampai nyeri," paparnya.
Catatan kekerasan anak di Indonesia sudah semakin memprihatinkan. Semoga tidak ada lagi kasus serupa terjadi.