Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Gen Z Lebih Pilih Otodidak daripada Kelas Formal

ilustrasi teman belajar (pexels.com/George Pak)
Intinya sih...
  • Gen Z memilih belajar otodidak karena akses mudah ke sumber belajar yang gratis atau terjangkau, seperti video tutorial dan kursus online
  • Mereka dapat memilih sumber belajar sesuai dengan cara belajar mereka, sehingga merasa lebih bebas menentukan cara belajar yang paling efektif
  • Belajar otodidak memberi kebebasan bagi Gen Z untuk menentukan kecepatan belajar mereka sendiri, serta mendalami topik atau keterampilan yang benar-benar mereka minati

Generasi Z tumbuh di dunia yang serba digital, di mana informasi bisa didapat dengan mudah dan cepat. Banyak dari mereka yang lebih memilih untuk belajar secara otodidak daripada mengikuti kelas formal. Alasannya sederhana, mereka ingin belajar dengan cara yang lebih fleksibel, sesuai dengan minat dan kebutuhan pribadi.

Belajar otodidak memungkinkan mereka untuk mengakses sumber daya yang beragam, dari artikel online hingga video tutorial, kapan saja dan di mana saja. Berikut enam alasan kenapa Gen Z lebih memilih belajar otodidak daripada kelas formal!

1. Akses ke sumber belajar yang beragam dan gratis

ilustrasi pembelajar e-learning (pexels.com/Anna Shvets)

Salah satu alasan terbesar mengapa Gen Z memilih belajar otodidak adalah karena akses mudah ke berbagai sumber belajar yang gratis atau terjangkau. Mereka bisa menemukan video tutorial, kursus online, artikel, hingga forum diskusi yang membahas topik apa saja yang mereka minati. Berbeda dengan kelas formal yang seringkali membutuhkan biaya yang cukup besar, banyak platform belajar mandiri yang menawarkan materi berkualitas tanpa perlu mengeluarkan banyak uang.

Selain itu, mereka juga dapat memilih sumber belajar yang sesuai dengan cara belajar mereka, apakah itu lewat teks, video, atau infografis. Dengan banyaknya pilihan ini, Gen Z merasa lebih bebas dalam menentukan cara belajar yang paling efektif.

2. Fleksibilitas waktu dan lokasi

ilustrasi seseorang mengikuti kursus online (pexels.com/Alena Darmel)

Di kelas formal, ada tempo yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, kadang membuat sebagian orang merasa tertinggal atau kurang mendapat perhatian. Sementara itu, belajar otodidak memberi kebebasan bagi Gen Z untuk menentukan kecepatan belajar mereka sendiri. Mereka bisa memperlambat atau mempercepat proses belajar sesuai dengan pemahaman mereka.

Jika ada topik yang sulit dipahami, mereka bisa mengulang materi atau mencari referensi tambahan tanpa merasa terburu-buru. Dengan kecepatan yang fleksibel, mereka bisa lebih nyaman dalam menyerap informasi dan memahami materi dengan lebih mendalam.

3. Lebih fokus pada minat dan passion

ilustrasi seseorang mengikuti kursus online (pexels.com/Julia M Cameron)

Gen Z cenderung lebih memilih untuk mendalami topik atau keterampilan yang benar-benar mereka minati. Belajar otodidak memberi mereka kebebasan untuk memilih materi sesuai passion tanpa harus terikat dengan kurikulum yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan formal. Ini memungkinkan mereka untuk mengasah keterampilan yang relevan dengan karier atau hobi mereka.

Misalnya, jika seseorang tertarik pada desain grafis, mereka bisa langsung fokus belajar melalui tutorial dan kursus yang berkaitan dengan desain, tanpa harus mengikuti pelajaran tambahan yang gak ada kaitannya. Dengan belajar sesuai minat, mereka merasa lebih termotivasi dan bersemangat.

4. Gak terbatas oleh struktur pendidikan tradisional

ilustrasi pembelajar dewasa (pexels.com/RDNE Stock project)

Di banyak kelas formal, sistem pendidikan seringkali terikat pada metode pengajaran tradisional yang kurang fleksibel. Gen Z merasa bahwa sistem ini seringkali gak sesuai dengan cara belajar mereka yang lebih kreatif dan dinamis. Belajar otodidak memberi mereka kesempatan untuk keluar dari struktur tersebut dan menyesuaikan proses belajar dengan kebutuhan dan gaya mereka.

Mereka bisa menggunakan berbagai macam media, seperti podcast, video, artikel, atau aplikasi interaktif, untuk memahami materi. Ini memberi mereka kesempatan untuk mengeksplorasi dan belajar dengan cara yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman.

5. Mengasah kemandirian dan kemampuan problem solving

ilustrasi melakukan e-learning (pexels.com/Edmond Dantès)

Belajar otodidak bukan hanya soal menguasai materi, tapi juga mengasah kemandirian dan kemampuan untuk memecahkan masalah. Gen Z yang memilih belajar mandiri seringkali harus mencari solusi sendiri ketika menemui kesulitan atau kebingungan dalam belajar. Hal ini mengajarkan mereka untuk lebih tangguh, berpikir kritis, dan lebih proaktif dalam mencari jawaban.

Kemampuan untuk mencari solusi sendiri juga menjadi bekal penting di dunia kerja, di mana mereka akan dihadapkan pada berbagai tantangan yang membutuhkan pemikiran kreatif dan inisiatif. Dengan belajar otodidak, Gen Z belajar untuk lebih bertanggung jawab atas proses belajar mereka.

Belajar otodidak menawarkan banyak keuntungan bagi Gen Z, mulai dari fleksibilitas waktu, akses ke sumber belajar yang beragam, hingga kebebasan untuk mendalami minat mereka sendiri. Dengan berbagai alasan seperti kemampuan belajar dengan kecepatan sendiri, mengasah kemandirian, Gen Z lebih memilih untuk belajar mandiri dibandingkan mengikuti kelas formal.

Mereka memahami bahwa belajar gak hanya bisa dilakukan di ruang kelas, melainkan juga di dunia maya dengan berbagai sumber daya yang tersedia. Dengan belajar otodidak, Gen Z bisa lebih bebas mengatur cara dan waktu mereka untuk belajar, menjadikan proses belajar jauh lebih menyenangkan dan efektif. Jadi, jika kamu ingin belajar lebih fleksibel dan sesuai dengan minat, kenapa gak coba cara otodidak?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us