Kasus terhangat yang dihadapi UAS saat ini adalah video dakwahnya yang viral dianggap melakukan penistaan agama. Dalam potongan video yang beredar di media sosial Twitter itu, UAS mengungkit soal hukum melihat salib, setelah mendapat pertanyaan dari catatan di selembar kertas.
Video tersebut pun langsung diserbu beragam komentar, khususnya dari umat Kristiani. UAS dianggap telah menghina Tuhan dan agama mereka.
Buntut penyebaran video yang kabarnya diambil saat UAS ceramah di Pekanbaru itu, kelompok masyarakat akan melaporkan tokoh agama asal Riau itu ke Mabes Polri.
Potongan video ceramah UAS yang viral di media sosial itu diunggah oleh akun Twitter @P3nj3l4j4h. Dalam ceramahnya, UAS menjawab pertanyaan seorang jemaahnya mengenai salib. UAS menjawab salib adalah jin kafir, sebab pada salib terdapat jin kafir.
Sejak postingan itu beredar, UAS menutup kolom komentar di akun Instagramnya.
Penjelasan UAS melalui pengajian yang diunggah oleh akun YouTube FSRMM TV, Minggu (18/8). Video berjudul 'Klarifikasi Tentang Anggapan Ustadz Abdul Somad Menghina Kristen / Menghina Salib' itu berdurasi 57 menit.
"Saya sedang dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Timur karena dianggap penistaan agama. Sudah baca beritanya?" kata UAS dalam video itu.
UAS memberikan tiga poin klarifikasi. Pertama, UAS menuturkan dia hanya menjawab pertanyaan dari anggota jemaah. Kedua, UAS mengaku kajiannya disampaikan dalam forum tertutup di masjid.
"Itu pengajian di dalam masjid tertutup, bukan di stadion, bukan di lapangan sepak bola. Bukan di TV, tapi untuk intern umat Islam menjelaskan pertanyaan umat Islam mengenai patung dan tentang kedudukan Nabi Isa. Untuk orang Islam dalam sunah Nabi Muhammad," jelas UAS.
Dalam poin terakhir, UAS menegaskan ceramah tersebut sudah lama, yakni sekitar tiga tahun lalu di salah satu masjid di Pekanbaru, Riau.
"Pengajian itu lebih tiga tahun lalu. Sudah lama, di kajian subuh Sabtu, di Masjid Annur, Pekanbaru. Karena rutin pengajian di sana, satu jam pengajian dilanjutkan diteruskan dengan tanya jawab, tanya jawab," jelas UAS.
UAS heran pernyataannya tersebut baru viral sekarang. Dia pun berjanji tidak akan lari bila video tersebut dipermasalahkan.
"Kenapa diviralkan sekarang, kenapa dituntut sekarang? Saya serahkan kepada Allah SWT. Sebagai warga yang baik saya tidak akan lari, saya tidak akan mengadu. Saya tidak akan takut, karena saya tidak merasa bersalah, saya tidak pula merusak persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini: http://onelink.to/s2mwkb