Jakarta, IDN Times - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengakui dulu sering mengkritik kebijakan pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, yang berambisi membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Menurut AHY, ketika itu Indonesia sedang dilanda pandemik COVID-19, sehingga memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kaltim bukan prioritas utama.
"Saya menyampaikan itu dengan niat yang baik. Presiden Jokowi pasti memahami. Kami hanya mengingatkan ketika itu, ada masa recovery setelah COVID-19. Tapi setelah itu semua berakhir dan diatasi, ekonomi Indonesia kini sudah mulai bangkit kembali. Ekonominya pun sudah mulai menggeliat," ujar AHY saat berkunjung ke Kaltim, Jumat, 1 Maret 2024.
Karena itu, AHY mengatakan, pemerintah tengah fokus menarik investor asing masuk ke Tanah Air untuk membantu membiayai megaproyek tersebut.
"Karena kekuatan utama dari mahakarya seperti ini, tentu bersumber dari investasi. Kita tidak ingin habis-habisan (menyedot) APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) tentunya. Tapi dengan (mengandalkan) investasi, baik yang datang dari dalam atau luar negeri," tutur dia.
Perbedaan sikap dan ucapan AHY itu sempat dikritik publik. Sebab, sikap Ketua Umum Partai Demokrat itu dianggap mengekor politisi senior lainnya yang tidak konsisten. AHY dinilai tak lagi kritis sejak dipercaya menjadi Menteri ATR dan BPN. Bahkan, ia kini memuji megaproyek IKN tersebut sebagai mahakarya dari pemerintahan Jokowi.