Jakarta, IDN Times - Di tengah meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Nusa Tenggara Barat (NTB), pemerintah provinsi justru disebut bakal melebur Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) ke dalam Dinas Sosial.
Keputusan tersebut pun menuai kritik tajam dari jaringan aktivis perempuan, termasuk Sekolah Perempuan Lombok dan mitra organisasi Kapal Perempuan.
Menurut Tulu'ul Fajriani perwakilan mitra Kapal Perempuan di Lombok, alasan peleburan disebut untuk efisiensi anggaran. Namun, langkah ini dinilai mengabaikan urgensi perlindungan perempuan di wilayah yang mencatat angka kekerasan terhadap anak tertinggi secara nasional.
"Ada beberapa yang kami ukur bahwa jika risiko peleburan ini akan dilakukan, maka akan mengkhawatirkan bahwa fokus penanganan pendampingan itu akan tergerus," kata dia dalam diskusi dengan media secara daring, dikutip Senin (14/10/2025).