TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengamat Ketenagakerjaan Sepakat PBI Jamsostek Turunkan Kemiskinan

Program membantu menstabilkan ekonomi para pekerja

Pengamat Ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Tadjudin Nur Effendi (Dok, Antara)

Jakarta, IDN Times -- Pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Tadjudin Nur Effendi, menyatakan setuju bahwa program PBI Jamsostek untuk pekerja informal ini dapat membantu menstabilkan ekonomi para pekerja. 

"Pastikan nanti dalam regulasi lebih harus jelas dijabarkan kategori yang berhak menerima dana bantuan tersebut dengan kategori yang seperti apa," ujarnya.

1. Pakar ketenagakerjaan menilai program PBI Jamsostek membantu pekerja dari segi kestabilan ekonomi

Pakar Ketenagakerjaan Universitas Airlangga, Hadi Subhan. (Dok. Universitas Airlangga)

Agar cepat terealisasi, ia menyampaikan bahwa proses pematangan program PBI Jamsostek ini tidak berbelit di kementerian/lembaga. 

Sejalan dengan Nur Effendi, pakar ketenagakerjaan Universitas Airlangga, Hadi Subhan, menilai bahwa program PBI Jamsostek, terutama pekerja informal, sangat positif dan akan membantu pekerja dari segi kestabilan ekonomi.

Baca Juga: Karyawan Kemenko PMK Meninggal Dunia, BPJAMSOSTEK Salurkan Santunan

2. Masih banyak pekerja yang belum terlindungi dalam program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

ilustrasi Jamsostek Mobile (JMO). (Freepik)

Tentunya dengan adanya program ini, negara dapat menurunkan angka kemiskinan yang saat ini berada di angka 9 persen. "Percepatan program ini harus gaspol," katanya. 

Sejauh ini, skema penerima bantuan iuran (PBI) baru tersedia untuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Ada total 43,83 juta pekerja miskin dan tidak mampu yang sudah terdaftar sebagai peserta PBI JKN, tetapi belum terlindungi dalam program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya