TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pandemik COVID-19 Belum Berakhir, Masyarakat Harus Bijak Saat Lebaran

Yuk bijak agar kasus COVID-19 tak melonjak!

Suasana salat Idulfitri di kediaman pribadi Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Minggu (24/5). Humas Pemprov Sulsel

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengungkapkan momentum libur panjang berpotensi menimbulkan lonjakan kasus COVID-19. Untuk itu, pada libur Idul Fitri 1442 Hijriah mendatang, ia meminta kepada masyarakat untuk bijak.

Ia mengingatkan masyarakat agar menyadari bahwa pandemik COVID-19 belum berakhir.

"Menghabiskan waktu bersama pada hari libur dengan berpergian ke tempat wisata dan pusat perbelanjaan sudah menjadi budaya kita. Namun, perlu kita sama-sama ingat pandemik belum berakhir," kata Wiku pada konferensi pers virtual di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/4/2021).

1. Lonjakan kasus COVID-19 pascalibur panjang di 2020

Sejumlah kendaraan memadati ruas jalan Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (27/10/2020) (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Wiku pun mencontohkan, Indonesia mengalami lonjakan kasus COVID-19 usai momentum libur panjang pada tahun 2020. Misalnya, libur Lebaran pada 22-25 Mei 2020, kasus COVID-19 di Tanah Air naik 68-93 persen.

"Kemudian pada libur Hari Kemerdekaan RI (17, 20-23 Agustus 2020) kasus meningkat 58-90 persen, pada libur Maulid Nabi (28 Oktober - 1 November 2020) kasus meningkat 37-95 persen," kata Wiku.

Selanjutnya, momen libur Natal dan Tahun Baru pada 24 Desember 2020 sampai 3 Januari 2021 memunculkan lonjakan kasus COVID-19 sebesar 37-78 persen.

2. Mobilitas tinggi jadi pemicu lonjakan kasus COVID-19

Sejumlah kendaraan memadati ruas jalan jalur Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/10/2020) (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Ia menjelaskan mobilitas tinggi merupakan pemicu lonjakan kasus COVID-19 saat libur panjang. Adanya lonjakan kasus tersebut, seharusnya menjadi peringatan keras bagi Indonesia.

"Kita pernah menghadapi di mana rumah sakit rujukan penuh dan kasus COVID-19 meningkat cukup tajam, bahkan mencapai lebih dari 10 ribu kasus per harinya," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya