TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vivi Yulaswati Raih Penghargaan di Schwab Foundation Awards 2024

Dia mendapat penghargaan public social innovator

Schwab Foundation Social Innovation Award 2024 (dok. Schwab Foundation for Social Entrepreneurs)

Jakarta, IDN Times Schwab Foundation Social Innovation Awards 2024  memberi penghargaan kepada 16 organisasi yang keterlibatannya dalam berbagai kerja kolektif telah membantu meningkatkan kualitas hidup lebih dari 890 juta orang. 

Schwab Foundation for Social Entrepreneurship (Schwab Foundation), sebagai anak organisasi non-profit dari World Economic Forum (WEF), telah menyediakan platform global untuk para innovator sosial selama lebih dari seperempat abad. Selama tiga tahun terakhir, sebanyak 64 organisasi menerima penghargaan dari Schwab Foundation, dan organisasi-organisasi tersebut telah menciptakan nilai lebih dari 900 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk komunitas mereka. 

Terkait para penerima penghargaan tahun ini, Hilde Schwab, selaku Co-Founder dan Chairperson Schwab Foundation, mengatakan bahwa mereka mewakilkan kelompok entrepreneur yang beragam.

"Para inovator (adalah) pendorong perubahan yang dibutuhkan untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif,” ujarnya.

Hal ini dia ungkapkan pada acara pemberian penghargaan yang dilaksanakan di World Economic Forum 2024, di Davos, Switzerland, pada 18 Januari 2024.

Adapun di antara 16 pemenang, yakni Vivi Yulaswati, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/ Bappenas dan Kepala Sekretariat Sustainable Development Goals Indonesia di United Nations (PBB).

Baca Juga: 4 Hal yang Dibahas dalam WEF 2024 di Davos

1. Vivi Yulaswati meraih penghargaan public social innovator

Pemenang penghargaan social innovators (dok. Schwab Foundation for Social Innovators)

Vivi Yulaswati meraih penghargaan dalam satu dari empat kategori, yakni public social innovator. Adapun tiga kategori lainnya adalah collective social innovator, corporate social innovator, dan social entrepreneurs.

Kategori public social innovator ini mengakui mereka yang berupaya dalam menciptakan kebijakan dan program publik yang lebih baik. 

Yuli berpengalaman dalam merancang program pengentasan kemiskinan di Indonesia, termasuk mengerjakan reformasi subsidi, perkembangan komunitas, serta proyek bantuan tunai bersyarat. 

Selain itu, dia juga pernah terlibat dalam pengembangan National Social Security System di Indonesia, serta berperan penting dalam berbagai inisiatif lain yang mencakup inklusif keuangan, perlindungan sosial, dan penelitian yang melibatkan data besar.

2. Kategori social entrepreneurs dan corporate social innovators

Pemenang penghargaan social entrepreneurs (dok. Schwab Foundation for Social Innovators)

Kategori social entrepreneur menghargai mereka yang menerapkan pendekatan inovatif berbasis pasar untuk mengatasi permasalahan sosial secara langsung. 

Dari delapan pemenang, di antaranya Ajaita Shah, Founder dan Chief Executive Offier Frontier Markets dari India.

Frontier Markets merupakan platform commerce sosial yang bekerja untuk dan bersama perempuan dalam menyediakan koneksi jarak jauh yang penting bagi rumah tangga pedesaan. Platform ini membantu komunitas entrepreneur prempuan terhubung dengan lebih dari 1 juta pelanggan wanita di ribuan desa. 

Untuk kategori corporate social innovators, para pemenang adalah mereka yang menggunakan pengaruhnya dalam mengubah perusahaan-perusahaan menjadi lebih inklusif dan terarah. 

Salah satunya Saugata Banerjee, Global Head Sustainable Programming dari EssilorLuxoticca Group, Singapura. Grup terkemuka ini memperjuangkan inovasi dalam perawatan mata yang terjangkau, termasuk membantu menghilangkan penglihatan buruk yang sulit diperbaiki di kalangan masyarakat.

Terkait penghargaan-penghargaan ini, Francois Bonnici, Direktur Schwab Foundation mengatakan, “Dunia semakin mengakui kontribusi sosial dan solidaritas ekonomi terhadap pembangunan berkelanjutan, seiring dengan seruan dari PBB kepada pemerintah-pemerintah untuk mengimplementasi kebijakan yang mendukung wirausaha sosial dan pelaku ekonomi sosial lainnya.”

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya