Penggunaan Test-Kit qRT-PCR Butuh Persiapan Khusus, Apa Saja?
Mulai dari pemilihan lab hingga distribusi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Donasi yang didapatkan dari gerakan galang dana Indonesia PASTI BISA akan sepenuhnya digunakan untuk biaya pengadaan test-kit COVID-19 gratis. Test-kit ini tentu saja berbeda dengan rapid test. Apabila rapid test bisa dilakukan secara mandiri, proses pengujian dengan test-kit COVID-19 berjenis qRT-PCR oleh Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19) ini hanya bisa dilakukan di sejumlah lab pilihan pemerintah yang dinilai memiliki kapasitas untuk melakukan pengujian PCR, mengingat materi sampel yang diambil adalah swab tenggorokan atau hidung, bukan darah.
Lantas, apa saja standar lab yang ditentukan oleh pemerintah dan logistik seperti apa yang digunakan untuk pendistribusiannya?
1. Penggunaan qRT-PCR hanya dapat dilakukan di lab dengan standar khusus
Hammam Riza, Kepala BPPT, dalam keterangan tertulisnya menambahkan, “Salah satu produk yang akan segera diluncurkan adalah qRT-PCR, suatu test-kit atau reagen yang digunakan dalam proses analisa qRT-PCR untuk memastikan adanya infeksi COVID-19. Pelaksanaan uji ini harus dilakukan oleh lab-lab yang memiliki fasilitas PCR, protokol standar, serta SDM yang kompeten. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga berupaya merespon cepat dengan memperluas lokus lab sebagai tempat pemeriksaan COVID-19 di Indonesia.”
Standar khusus lab dapat dinilai dari perspektif biosafety levelnya. Biasa disebut sebagai BSL, biosafety level adalah standar fasilitas laboratorium ketika sedang meneliti agen patogen menular yang berbahaya, termasuk COVID-19. Istilah biosafety level ini juga digunakan untuk menjelaskan metode yang aman dalam mengelola bahan-bahan infeksius di laboratorium. Pada kasus ini, BSL-2 dan BSL-3 adalah level lab yang memenuhi syarat untuk mengekstrasi RNA suatu jenis virus yang menyebabkan pandemi, seperti Virus Corona ini. Fasilitas yang wajib diperhatikan adalah ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), hingga tekanan ruangan yang harus negatif agar virus maupun kuman tak mengalir keluar.