TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anies Janjikan Cuti 40 Hari Melahirkan Bagi Suami

Anies juga soroti kesejahteraan pekerja perempuan

Capres nomor urut satu Anies Baswedan menanggapi hasil survei terbaru Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia. (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - Capres nomor urut satu, Anies Baswedan, menyoroti masa cuti bagi suami jika sang istri melahirkan. Dia memastikan akan memperjuangkan cuti sebanyak 40 hari bagi suami saat istrinya melahirkan.

Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan saat hadir dalam kampanye dialogis 'Desak Anies' di Hallf Pati Unus, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024).

"Nah cuti melahirkan untuk para suami itu biasanya hanya 2 hari, di berbagai tempat, kami ingin mengubah itu 40 hari bagi suami," katanya.

1. Anies juga soroti tempat pengasuhan anak di perusahaan

Capres Nomor Urut 01 Anies Baswedan mendapat kiriman foodtruck dari para pendukungnya yang mengatasnamakan Humanies. (IDN Times/Amir Faisol)

Selain itu, Anies juga menyoroti perlindungan bagi para pekerja perempuan di Indonesia. Ia mendorong adanya tempat pengasuhan anak (day care) di tempat kerja. 

Anies pun berharap ke depannya pekerja perempuan bisa produktif untuk bekerja tanpa harus risau dengan kewajiban sebagai ibu bagi anak-anaknya.

"Kita harus membangun daycare, tempat penitipan anak kemudian ruang laktasi yang berkualitas di tempat-tempat kerja sebagai dukungan kepada perempuan yang bekerja agar dia tetap bisa bekerja sambil bisa merawat dan mengasuh anak-anaknya," kata Anies.

Baca Juga: Spanduk Makan Korban, Ganjar Minta Semua Atribut Kampanye Diperbaiki

2. Day care harus diperjuangkan oleh masing-masing perusahaan

Capres Nomor Urut 01 Anies Baswedan mendapat kiriman foodtruck dari para pendukungnya yang mengatasnamakan Humanies. (IDN Times/Amir Faisol)

Kendati demikian, menurut Anies pemenuhan day care mesti diperjuangkan oleh perusahan dan kantor di Indonesia. Anies menilai, pembentukan tempat pengasuhan anak mampu menciptakan situasi yang nyaman bagi pekerja perempuan.

"Nah, ini harus dikerjakan dan ini sebenarnya sesuatu yang perusahaan kemudian kantor pemerintahan itu dengan mudah lakukan," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya