Drone Emprit: Netizen Marah Atas Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
Netizen curiga pemilu satu putaran sudah didesain
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Lembaga analis media sosial Drone Emprit menangkap percakapan masyarakat di media sosial terkait dugaan kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi menyampaikan, dari 47 ribu percakapan tentang kecurangan pemilu, terbagi ke dalam klaster pendukung dari kubu 01 dan 03.
Sementara untuk netizen yang cenderung mendukung kubu Prabowo-Gibran tidak terlihat membahas tentang adanya kecurangan pada Pemilu 2024.
"Percakapan tentang kecurangan dalam pemilu kali ini dibahas satu klaster besar. Di dalamnya ada netizen yang pro 01 dan pro 03, media, dan yang netral. Dari pro 02 tidak tampak secara signifikan," tulis Ismail Fahmi seperti dikutip IDN Times, Kamis (15/2/2024).
Baca Juga: Situs Kawal Pemilu Masih Cek Lebih Dari 100 Ribu Foto Laporan Suara
1. Mayoritas netizen marah terhadap kecurangan pemilu
Ismail Fahmi menjelaskan, mayoritas netizen menunjukkan reaksi marah atas dugaan kecurangan pemilu yang terjadi. Netizen marah karena kecurangan yang terjadi bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) untuk calon tertentu.
Di lain sisi, ada juga ajakan untuk melawan dinasti politik muncul dalam percakapan di media sosial, yang dianalisis oleh Drone Emprit.
Kemudian, netizen juga mengajak untuk mengumpulkan bukti kecurangan. Mereka juga menuding bahwa kecurangan pemilu sudah didesain agar digelar dalam satu kali putaran saja.
Dari hasil analisis, sebanyak 5,3 ribu cuitan memperlihatkan reaksi marah terhadap kecurangan pemilu. Kemudian sebanyak 3,4 ribu cuitan mengajak untuk mengumpulkan bukti atas semua kecurangan pemilu.