TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PPP Siap Gabung Koalisi Prabowo, PDIP: Sah Saja, Tak Bisa Disalahkan 

PPP membuka diri gabung koalisi Prabowo-Gibran

Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono bersama Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani puncak peringatan Hari Lahir ke-51 PPP di GOR Sudiang, Makassar, Sabtu (27/1/2024). Dok. YouTube PPP

Jakarta, IDN Times - Juru bicara PDI Perjuangan (PDIP), Chico Hakim menanggapi sikap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang membuka diri untuk bergabung ke dalam koalisi Prabowo-Gibran usai Pemilu 2024. Menurut Chico, semua partai politik memiliki sikap independensinya masing-masing.

Dia berharap keputusan PPP tersebut tidak akan diambil sebelum adanya putusan resmi Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pemenang Pemilu 2024 yang dijadwalkan diumumkan pada 22 April 2024.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan capres dan cawapres nomor urut dua, Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024. Keputusan itu dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) KPU Nomor 360 Tahun 2024 tentang hasil penghitungan suara tingkat nasional.

SK KPU tersebut kemudian diperdebatkan dua kandidat lainnya, yaitu Paslon 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, dan Paslon 02 Ganjar-Mahfud di Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut dia, sah-sah saja bila PPP akan mengambil sikap untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo usai putusan MK karena itu bagian dari independensi partai politik.

Adapun, PDIP dan PPP sempat berada dalam satu koalisi bersama untuk mengusung pasangan capres dan cawapres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada Pilpres 2024.

“Ini sah-sah saja bila dilakukan ke depan (usai putusan MK terkait sengketa pemilu 2024) dan ini menjadi independensi setiap parpol,” kata Chico Hakim kepada IDN Times saat dihubungi, Selasa (16/4/2024).

Baca Juga: Soal Gabung Prabowo-Gibran, PPP: Untuk Indonesia Harus Bersama

1. PPP mau gabung koalisi Prabowo tak bisa disalahkan

Plt Ketum PPP, Mardiono bertemu dengan sejumlah petani hidroponik di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (IDN Times/Istimewa)

Menurut dia, tidak ada yang salah dengan sikap PPP membuka diri bergabung ke dalam koalisi Prabowo-Gibran usai Pemilu 2024.

Sebab, dia mengatakan, semua partai politik memiliki karakternya masing-masing yang cocok dengan visi-misi mereka.

“Kami mengetahui setiap parpol memiliki karakter masing-masing yang cocok dengan visi-misi dan perjuangannya  dan itu tidak dapat disalahkan,” tutur dia.

Baca Juga: Golkar soal PPP: Setelah 14 Februari Semua Gabung Kembali

2. Oposisi atau bergabung di pemerintah sama-sama mulia

Ilustrasi bendera parpol peserta pemilu 2024. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dia menilai, baik oposisi atau bergabung ke dalam pemerintahan, sama-sama merupakan sikap yang mulia asalkan tetap berada dalam koridor demokrasi yang benar.

Toh, menurut dia, tujuannya, sama yaitu saling bahu-membahu membawa dan memperjuangkan Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik ke depannya.

“Siapapun yang akan bergabung dalam koalisi pemerintahan manapun atau di luar pemerintahan manapun sama-sama mulianya,” ujar dia.

Baca Juga: Wacana Pertemuan Prabowo-Mega Bisa Jadi Pemantik Rekonsiliasi Politik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya