Efek Asap Karhutla, Aktivitas Sekolah di Pontianak Diliburkan
Asap karhutla berdampak bagi kesehatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sejumlah warga Pontianak merasakan dampak akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Pulau Kalimantan. Kabut asap karhutla yang semakin tebal menyebabkan warga mengalami sesak napas dan sakit kepala.
Menurut Masdar, salah satu pegawai swasta di Pontianak, terkena dampak asap karhutla. Masdar mengatakan dirinya sulit untuk bernapas karena udara dampak karhutla terasa pengap.
"Saya tadi pagi saat berangkat kerja dari Kecamatan Pontianak Utara menuju Kota Pontianak yang jaraknya sekitar 10 kilometer, sempat mengalami sesak napas dan kepala terasa pusing karena sepanjang perjalanan melalui kabut asap yang sangat tebal," kata Masdar salah seorang pegawai swasta di Pontianak, Jumat (20/9), dilansir dari Antara.
Masdar menjelaskan asap rokok berbeda dengan asap karhutla yang terasa panas di tenggorokan dan hidung.
"Saya termasuk perokok aktif, tetapi kalau udara sudah berkabut asap begini, saya juga mengalami sesak napas. Apalagi kabut asap juga ada partikel-partikel sisa pembakaran lahan, sehingga udara yang dihirup terasa panas dan pahit," ujar Masdar.
Baca Juga: WALHI: Karhutla Harus Jadi Momentum Penegakan Hukum
1. BMKG menyatakan ISPU Pontianak dan sekitarnya masuk dalam kategori bahaya
Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, Jumat (20/9) menyatakan ISPU di Kota Pontianak dan sekitarnya sudah masuk kategori berbahaya. Artinya kualitas udara sangat berbahaya bagi makhluk hidup.
Tak hanya Masdar yang terkena dampak asap karhutla, Bandi salah seorang warga Pontianak, juga terkena dampaknya. "Meski pun sudah menggunakan masker (penutup mulut dan hidung) udara terasa pengap sehingga susah untuk bernapas," ujar Bandi.
Bandi berharap hujan segera turun, sehingga kabut asap yang melanda Kota Pontianak sejak dua minggu terakhir segera bisa berakhir agar udara kembali normal dan masyarakat bisa melakukan aktivitas dengan normal.
Baca Juga: Polisi Tangkap 10 Pelaku Karhutla Kaltim Saat Pura-pura Memadamkan Api