Ini Rekomendasi Dewan Pers soal Polemik Tempo vs Bahlil
Bahlil sempat laporkan Tempo ke Dewan Pers
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dewan Pers merekomendasikan Tempo untuk meminta maaf dan memberikan hak jawab kepada Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia sebagaimana laporan yang dipublikasikan dalam Majalah Tempo dan podcast Bocor Alus Politik (BAP).
Dalam surat Pernyataan Penilaian dan Rekomendasi (PPR) tentang pengaduan Bahlil, Tempo dianggap melanggar melanggar Pasal 1 Kode Etik Jurnalistik karena informasi yang dipublikasikan tidak akurat.
“Teradu (Tempo) wajib melayani hak jawab dari pengadu (Bahlil) secara proporsional, disertai permintaan maaf kepada pengadu dan masyarakat pembaca, selambat-lambatnya pada edisi berikutnya setelah hak jawab diterima,” tulis Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, dalam surat yang dikeluarkan pada Senin (18/3/2024).
Sementara itu, Bahlil juga diminta untuk menggunakan hak jawabnya kepada Tempo selambat-lambatnya 7 hari kerja setelah surat dari Dewan Pers tersebut diterima. Sebagai catatan, hak jawab yang digunakan tidak boleh mengubah substansi pemberitaan yang sudah terpublikasi.
Di sisi lain, Tempo bisa saja disanksi hingga Rp500 juta jika tidak memberikan hak jawab kepada Bahlil.
1. Tanggapan Bahlil soal rekomendasi Dewan Pers
Menanggapi surat Dewan Pers, Bahlil memilih tidak ambil pusing dan tetap menghormati Tempo sebagai media yang telah berkontribusi besar terhadap demokrasi Indonesia. Dirinya pun mengaku menghormati Undang-Undang Kebebasan Pers yang berlaku di Indonesia.
"Alhamdulillah, hari ini baru kami terima, saya baru terima surat cinta dari Dewan Pers yang menyatakan bahwa Tempo dalam kesimpulan dan rekomendasi Dewan Pers itu meminta maaf kepada saya sebagai pengadu dan memberikan hak jawab yang proporsional dan melanggar pasal 1 kode etik," kata Bahlil pada Senin.
"Itu rekomendasi dari Dewan Etik (Dewan Pers). Tapi saya suka (Tempo) kok, kita bersahabat," tambah dia.
Baca Juga: Bahlil: Masih Ada Negara yang Gak Suka RI Setop Ekspor Nikel
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.