4 Tantangan Penanganan Korban Kekerasan pada Perempuan di Palu
Banyak korban pelecehan dan kekerasan dari penghuni huntara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Relawan Komunitas Perempuan Inisiator Rumah Aman Berbasis Komunitas, Latifa, mengungkapkan tantangan dalam menangani kasus pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Palu, Sulawesi Tengah.
"Tantangan kami di Rumah Aman, pasca-bencana, Rumah Aman terbatas dan tindak kekerasan seksual naik," kata Latifa dalam Diskusi Publik “Kekerasan terhadap Perempuan di Masa Pandemi Covid -19 di Indonesia Timur”, Kamis (9/12/2021).
1. Kurangnya fasilitas untuk menampung korban
Latifa mengungkapkan, tantangan paling utama bagi komunitas untuk Rumah Aman adalah kurangnya fasilitas yang memadai. Apalagi, kata dia, pasca-bencana gempa bumi dan tsunami pada 2018.
Di sisi lain, kata Latifa, kasus tindak kekerasan seksual yang terus meningkat sampai datangnya pandemik COVID-19.
"Kami melihat daya tampung Rumah Aman masih terbatas, sama sekali tidak mengakomodir laporan-laporan yang masuk sementara. Kami hanya memiliki satu rumah aman dan dua fasilitas kamar yang penuh saat pandemik," kata dia.