Mafindo: Warganet Indonesia Andil Lawan Hoaks, Jadi Contoh Negara Lain
Pemerintah perlu terapkan literasi digital ke kurikulum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Founder sekaligus Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Harry Sufehmi mengatakan, pandemik COVID-19 mengakibatkan banyak hoaks menyebar di media sosial. Hal ini menjadi tantangan besar bagi masyarakat Indonesia.
Founder website nasional COVID-19 (www.covid.19.go.id) ini juga mengatakan, hoaks merupakan masalah yang sangat serius dan termasuk dalam cyber attack yang menyerang masyarakat, bahkan dampaknya bisa memecah belah masyarakat.
“Hoaks itu adalah pembunuhan, kalau pada konteks wabah ini, begitu banyak rekan-rekan kita, saudara kita yang kehilangan keluarganya karena hoaks. Mereka percaya dengan berita yang tidak jelas yang mereka dapatkan dari berbagai media," kata Harry dalam webinar Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit: Melawan Hoax tentang COVID-19, Selasa (30/11/2021).
Baca Juga: Hoaks, Anies Coba Sirkuit Monas dan Tak Mau Kalah dari Jokowi
1. Harry sebut pemerintah perlu terapkan materi literasi digital ke kurikulum
Harry mengatakan peran pemerintah sangat penting dalam membantu menumbuhkan kesadaran, terutama generasi muda untuk melawan hoaks dengan menekankan materi literasi ke kurikulum.
“Misalnya, Kemendikbud agar bisa ada masuk materi literasi digital, literasi dan critical thinking ke kurikulum, jadi paling gak kita bisa seperti memvaksinasi generasi muda kita, supaya lebih kebal terhadap serangan propaganda hoaks ini, wabah hoaks,” kata dia.
Harry juga menilai masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui cara bertindak untuk melawan hoaks. Sehingga sangat penting untuk memotivasi dan mengedukasi mereka.
“Mereka kira mereka tidak bisa apa-apa sehingga jadi pasrah. Tapi dengan kita beritahu dan kita memotivasi, maka masyarakat akan menjadi bisa bangkit. Kita juga bisa melakukan edukasi publik, siskamling digital, advokasi dan lain lainnya,” kata dia.
Baca Juga: Kominfo Putus Akses Ribuan Hoaks Terkait COVID-19 dan Vaksinasi