Polisi Akui Pengguna Otopet Listrik Belum Diwajibkan Punya SIM
Kasus Grabwheels menyadarkan kembali soal kosongnya aturan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya, Kompol Fahri Siregar mengatakan pengendara otopet atau skuter listrik harus berusia minimal 17 tahun. Namun, regulasi tersebut saat ini masih dibahas oleh pihak Pemprov DKI Jakarta.
"Akan diterbitkan regulasinya dari Peraturan Gubernur. Tapi memang sampai saat ini, kita kaji, masih belum harus menggunakan SIM pengendaranya," kata Fahri saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (22/11).
Baca Juga: Keluarga Korban GrabWheels Ungkap Kejanggalan Kasus Ini
1. Syarat KTP jadi salah satu cara polisi untuk menindak pelanggar otopet listrik
Meski tidak harus menggunakan SIM, polisi akan mengecek KTP para pengguna otopet listrik. Jika ternyata belum berusia 17 tahun, para pengguna otopet listrik tidak diperbolehkan menggunakannya.
"Jadi kalau dia belum ber-KTP, ya kita sudah tahu dia belum bisa (mengendarai otopet listrik). Bukan berarti 17 tahun harus ada SIM," jelasnya.
Selain itu, polisi juga akan menilang para pengguna yang terbukti melanggar. Dalam hal ini, Yusri menegaskan, pihak pengelola otopet listrik seperti halnya GrabWheels tidak akan ditindak.
"Ya sama kalau misalnya pinjam mobil rental, kan kalau yang ditilang pengemudinya. Kalau mobil rental kan enggak mungkin rentalnya yang ditilang," katanya.
Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Sebut Penabrak Pengguna GrabWheels Sudah Ditahan