TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mas Dhito Dorong Guru Punya Usaha

Mendorong guru non ASN untuk tingkatkan kesejahteraan

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mendorong guru non ASN di wilayahnya untuk memiliki usaha. (dok. Pemkab Kediri)

Kediri, IDN Times - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mendorong guru non ASN di wilayahnya untuk memiliki usaha. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan guru. 

Menurut Mas Dhito, sapaan arabnya, Pemerintah Kabupaten Kediri berencana akan menaikkan insentif bagi guru non ASN di wilayahnya.

1. Harapannya guru nonformal punya kemandirian berwirausaha agar tidak bergantung dengan kenaikan insentif

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mendorong guru non ASN di wilayahnya untuk memiliki usaha. (dok. Pemkab Kediri)

Pun demikian, pihaknya menginginkan guru nonformal ini punya kemandirian berwirausaha agar tidak bergantung terus menerus dengan kenaikan insentif yang telah diberikan.

“Ada gak guru-guru yang punya usaha? Ada gak guru-guru yang ingin pelatihan usaha?,” tanya Mas Dhito di Pagelaran Kentrung Modern Kala Senja di Bumi Panjalu, Rabu (29/11).

Baca Juga: Loka di Kediri Jadi Balai POM, Bupati Kediri Siapkan Hibah Lahan

2. Mas Dhito meminta Dinas Pendidikan untuk menginventarisir berapa jumlah guru di Kabupaten Kediri yang telah berusaha

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mendorong guru non ASN di wilayahnya untuk memiliki usaha. (dok. Pemkab Kediri)

Mas Dhito juga meminta kepada Dinas Pendidikan untuk menginventarisir berapa jumlah guru di Kabupaten Kediri yang telah berusaha. Kemudian, bagi guru yang belum mempunyai usaha, bupati muda itu mendorong agar guru mampu menciptakan usaha baru. 

Dengan jumlah tersebut, katanya, bisa diketahui program apa yang cocok diberikan kepada para guru tersebut. Baik program, bantuan alat, atau pun modal usaha. 

Meski demikian, saat dialog di acara yang dihadiri ratusan guru tersebut, Mas Dhito berharap agar para guru bisa menentukan kebutuhan prioritas untuk usaha yang sedang dijalankan. 

“Butuhnya apa bukan inginnya apa. Jangan sampai minta modal tapi ternyata butuhnya (prioritasnya) bukan itu,” tegasnya. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya