Beredar Surat Sikap PPK Depok Menyerah Rekapitulasi Usai Diintimidasi
PPK tapos menyerahkan sepenuhnya kepada KPUD Kota Depok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Sejumlah polemik mewarnai rekapitulasi suara Pemilu 2024 di Kota Depok, Jawa Barat. Setelah dugaan penggelembungan suara, beredar surat pernyataan sikap Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tapos yang menyerah dalam melakukan rekapitulasi karena mendapatkan intimidasi.
Berdasarkan surat pernyataan sikap yang diterima IDN Times, surat itu dibuat pada Selasa (5/3/2024) dengan nomor surat 49/PP.06.1/327610/2024, perihal pernyataan sikap. Surat pernyataan PPK Tapos itu ditujukan kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Depok.
"Kami atas nama Panitia Pemilihan Kecamatan Tapos dengan ini menyatakan sikap ketidaksanggupan," demikian tertulis dalam surat atas nama Ketua PPK Tapos Jaelani.
1. Adanya intimidasi kepada anggota PPK dan keluarga
Dalam surat itu tertulis, PPK Tapos tidak sanggup melanjutkan rapat pleno rekapitulasi perolehan suara tingkat kecamatan, karena kondisi wilayah yang tidak kondusif.
"Kondisi wilayah yang sudah tidak kondusif dengan adanya intimidasi," tulis Jaelani.
Namun, pada surat tersebut tidak dijelaskan bentuk intimidasi yang diterima anggota PPK Tapos. Tapi disebutkan bahwa intimidasi juga dialami keluarga anggota PPK Tapos.
"Adanya intimidasi kepada anggota bahkan kepada keluarga," kata Jaelani.