Aktor Dirty Vote: Kecurangan Pemilu Bukan Hal Baru dalam Demokrasi
Dirty Vote muat hasil riset kecurangan pemilu tahun ke tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Departemen Hukum Tata Negara Fisipol UGM, Zainal Arifin Mochtar yang menjadi salah satu narasumber film Dirty Vote, menegaskan, kecurangan pemilu bukan hal baru dalam demokrasi.
Dia mengatakan, kejahatan demokrasi, konflik kepentingan, hingga kecurangan politik sangat umum terjadi. Menurutnya, problematika menahun ini terbentuk dalam sebuah sistem yang sudah tidak dapat dibendung.
"Inilah pentingnya bentuk kritik seperti film Dirty Vote yang juga dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Film ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengkritik, namun turut memberikan pandangan kepada masyarakat dalam memberikan hak pilihnya," ujar Zainal dilansir laman resmi UGM, Kamis (15/2/2024).
Baca Juga: Dugaan Pemilu Curang, PDIP Akan Dialog dengan Aktor Dirty Vote
1. Kecurangan itu sistematis
Dalam proses pembuatan film itu, kata dia, sebelum masuk proses produksi film, Zainal sempat berdebat dalam riset yang dilakukan. Menurutnya, jika ada bukti yang tidak kuat atau kurang meyakinkan, maka tidak akan dinaikan.
"Kita melihat bahwa hampir tidak ada yang baru. Kecurangan itu sistematis, jadi kita hanya menjahitnya menjadi satu lagi,” jelas Zainal.
Baca Juga: Tanggapan Muhadjir Effendy Tentang Film Dirty Vote