TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Catat! Ini Beda Larangan 5 Obat BPOM dan 102 Daftar Obat dari Menkes

Menkes masih berikan 102 daftar obat untuk diuji

Ilustrasi petugas kepolisian Ditreskrimsus Polda Jambi mengecek ketersediaan obat di salah satu toko saat pemantauan distribusi obat dan oksigen di Jambi (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin merilis 102 daftar nama obat yang dikonsumsi oleh pasien sebelum mengalami gagal ginjal akut misterius.

"Kami melapor dan Pak Presiden minta dibuka saja biar tenang masyarakat. Kita lakukan transparansi, jadi nanti kita buka ini list-nya," ujar Menkes dalam konferensi pers, Jumat (21/10/2022) petang.

Budi juga memerintahkan agar obat tersebut sementara tidak diresepkan pada pasien. Tak lama, daftar obat tersebut sudah beredar di masyarakat.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah mengeluarkan daftar lima produk obat sirop yang juga mengandung senyawa. Lalu apakah bedanya?

Baca Juga: 6 Fakta BPOM Rilis 5 Produk Obat Sirop Mengandung EG dan DEG 

1. Lima obat yang dirilis BPOM mengandung cemaran EG dan DEG di atas batas aman

Kepala BPOM Penny K Lukito (IDN Times/Helmi Shemi)

Pada lima produk yang dirilis BPOM, sudah dipastikan mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol. Diketahui, kandungan EG dan DEG ini diduga menjadi penyebab kemunculan gagal ginjal akut misterius pada anak yang sedang terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini.

"Hasil sampling dan pengujian terhadap 39 bets dari 26 sirop obat sampai 19 Oktober 2022, menunjukkan adanya kandungan cemaran EG yang melebihi ambang batas aman pada lima produk," ujar BPOM dalam siaran tertulis yang diterima IDN Times, Kamis (20/10/2022).

2. Hasil uji cemaran EG belum menyimpulkan penggunaan sirop obat memiliki keterkaitan dengan kejadian gagal ginjal akut

ilustrasi penyakit ginjal (IDN Times/Aditya Pratama)

Meskipun demikian, BPOM memastikan bahwa hasil uji cemaran EG tersebut belum dapat mendukung kesimpulan bahwa penggunaan sirop obat memiliki keterkaitan dengan kejadian gagal ginjal akut.

"Karena selain penggunaan obat, masih ada beberapa faktor risiko penyebab kejadian gagal ginjal akut seperti infeksi virus, bakteri Leptospira, dan Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem pasca COVID-19," ujar BPOM.

3. Berikut lima produk obat yang dirilis BPOM

ilustrasi obat sirup anak (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Berikut lima produk obat yang dirilis BPOM tersebut:

1.Termorex Sirop (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @ 60 ml.

2. Flurin DMP Sirop (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @ 60 ml.

3. Unibebi Cough Sirop (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan dus, botol plastik @ 60 ml.

4. Unibebi Demam Sirop (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan dus, botol @ 60 ml.

5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan dus, botol @ 15 ml.

4. Daftar 102 obat yang dirilis Menkes obat yang pernah diminum pasien sebelum dinyatakan gagal ginjal akut misterius

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara daftar 102 obat cair atau sirop yang dirilis Menkes merupakan obat yang diminum pasien sebelum dinyatakan menderitanya gagal ginjal akut misterius.

Budi menerangkan, 102 obat tersebut merupakan hasil investigasi tim yang mendatangi rumah pasien gagal ginjal akut misterius. Dari 241 pasien, pihaknya mendatangi 156 rumah dan menemukan 102 obat sirop.

"102 obat inilah kita kerucutkan, yang sementara obat ini akan kita larang diresepkan dan dilarang sementara ini," imbuh Menkes.

5. Daftar 102 obat temuan Kemenkes akan diserahkan ke BPOM untuk diuji lebih lanjut

Ilustrasi pemeriksaan sampel takjil makanan oleh BPOM.ANTARA FOTO

Budi mengatakan 102 obat yang ditemukan di rumah pasien gagal ginjal akut misterius tersebut akan diserahkan kepada Badan Pangan Obat dan Makanan (BPOM).

"Akan kita serahkan ke BPOM untuk diuji kualitatif dan kuantitaf senyawa tersebut (Dietilen Glikol dan Etilen Glikol)," kata B

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya