TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cek Kekebalan COVID-19, Menkes Mulai Survei Serologi Ketiga Hari Ini

Hasil tes untuk kebijakan jelang 17 Agustus mendatang

Warga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama)

Jakarta, IDN Times – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan survei serologi antibodi COVID-19 terhadap masyarakat Indonesia. Survei ini untuk mengetahui sejauh mana kekebalan komunitas atau herd immunity  terhadap COVID-19 saat ini.

Survei serologi ini yang ketiga setelah serologi pada Desember 2021 dan Maret 2022. Budi mengatakan, hasil sero ini juga sebagai pertimbangan kebijakan yang tepat mengenai protokol kesehatan dan juga vaksinasi jelang 17 Agustus mendatang.

"Oleh karena itu, untuk bisa mengambil kebijakan yang tepat terutama di bulan Agustus-September, kita akan jalankan sero survei yang ketiga, yaitu mulai hari ini. Diharapkan dalam sebulan hasilnya bisa keluar, sehingga kita bisa mengambil kebijakan yang tepat mengenai protokol kesehatan dan juga vaksinasi," kata Menkes dalam konferensi pers dipantau virtual, Senin (4/7/2022).

Baca Juga: Menkes: Kebijakan Masker Tidak Berubah, di Luar Ruangan Boleh Buka

1. Kondisi penularan COVID-19 di Indonesia lebih baik dibanding negara lain

Pekerja mengenakan masker berjalan melintasi terowongan Kendal, di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Kasus COVID-19 di DKI Jakarta kembali melonjak, sejumlah RW berada di zona merah (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Budi menerangkan, meskipun kasus penularan COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan, namun dibanding dengan negara lain kondisi di Tanah Air lebih baik.

Budi menuturkan, jika negara lain kasus COVID-19 capai 30 persen, maka di Indonesia masih 4 sampai 5 persen dari populasi.

“Indonesia cuma 4 sampai 5 persen (kasus COVID-19 dari populasi), sementara negara lain 30 persen,” imbuhnya.

2. Antibodi masyarakat Indonesia masih tinggi

ilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Herka Yanis).

Menkes mengatakan, kondisi tersebut disebabkan oleh antibodi masyarakat Indonesia yang masih tinggi. Hal ini berdasarkan hasil survei serologi terakhir yang dilakukan pada akhir Maret lalu.

“Hasil sero survei kita pada Maret menunjukan, antibodi masih tinggi. Desember kita sero survei sekitar 400 sampai 500-an, itu sudah dimiliki oleh 88 persen populasi. Di bulan Maret kemarin kita sero survei 99 persen populasi sudah memiliki antibodi di level 3 ribu hingga 4 ribuan,” katanya.

Baca Juga: Puji Bos WHO Pakai Batik Sawunggaling, Menkes: Terlihat Lebih Muda

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya