TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Epidemiolog Prediksi Indonesia Keluar dari Pandemik COVID Akhir 2022

Epidemiolog memprediksi pandemik jadi endemik

Ilustrasi mobilitas masyarakat selama PPKM (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta, IDN Times - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman memprediksi pandemik COVID-19 akan berakhir pada 2022. Ia memperkirakan pandemik akan menjadi endemik.

Dicky mengaku sudah memperkirakan hal tersebut sejak April 2020, atau awal COVID-19 melanda Indonesia.

"Saat 2020, banyak ahli dan riset prediksi Juli atau akhir 2020 namun saya katakan saat itu tidak mungkin. Jadi saya bukan ngeramal ya, artinya ini pentingnya kombinasi pengetahuan dan pengalaman. Tapi kita optimis ya meski manusia ada kekurangan, tapi prediksi akhir tahun depan (2022) kita sudah keluar dari masa krisis, kalau petengahan sih belum," papar Dicky dalam Ngobrol Seru by IDN Times, Kamis (5/11/2021).

Baca Juga: Ketua Satgas: 5 Hal Ini Harus Disiapkan untuk Transisi Menuju Epidemi

1. WHO akan cabut status pandemik jika penuhi sejumlah syarat

Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman. (dok. Pribad/Dicky Budiman)

Dicky menerangkan Indonesia bisa keluar dari masa krisis pandemik COVID-19 jika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mencabut status ini. WHO tersebut akan mencabut status bila Indonesia memenuhi sejumlah syarat.

"Cakupan vaksinasi sudah 80 persen, angka reproduksi efektif di bawah satu, kasus harian bisa di bawah 1.000 sehari, kematiannya di bawah 20 atau 50, itu sudah dianggap kategori terkendali," paparnya.

2. Jika syarat tercapai, tak ada alasan buat WHO tidak cabut status pandemik

Bendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (www.who.int)

Dicky menambahkan jika syarat tersebut tercapai, semisal pada satu benua di kawasan Asia, Eropa, Australia, maka tidak ada alasan lagi bagi WHO menuliskan status pandemik.

"Kalau pandemik itu semua terkendali, misal satu benua Eropa semuanya terkendali, ya sudah terpenuhi kriteria tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Pentingnya Memahami Kurva Epidemi dalam Penanganan COVID-19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya