TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jakpro Klaim Masterplan JIS Sejak Dulu Kawasan Olahraga Terpadu

Kampung Susun Bayam jadi pendukung kawasan

Jakpro gelar diskusi mengusut benang kampung bayam di JB Tower, Minggu (4/2/2024). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) Iwan Takwin, buka suara terkait polemik Kampung Susun Bayam. Dia menegaskan, masterplan rusun sejak awal merupakan bagian dari kawasan olahraga terpadu Jakarta International Stadium (JIS).

Sebagaimana diketahui, pembangunan rusun yang digunakan Hunian Pekerja Pendukung Operasional (HPPO), sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 14 Tahun 2019 tentang Kawasan Olahraga Terpadu Jakarta International Stadium (JIS).

Jakpro mengklaim, mendapat mandat untuk membangun dan mengelola JIS.

"Pada Tahun 2019 kami menerima penugasan pembangunan kawasan olahraga terpadu sekaligus pengelolaannya, setelah kami ditugaskan, kami jalankan proses sampai masterplan kawasan. Sejak awal perencanaan, kehadiran JIS untuk menjadi simpul kawasan pertumbuhan kesejahteraan dan ekonomi baru di wilayah utara Jakarta," ujar Iwan di Gedung JB Tower, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024) kemarin.

1. Masterplan termasuk HPPO

Suasana Kampung Susun Bayam yang mulai dihuni oleh warga. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Iwan mengatakan, dalam masterplan tersebut bukan hanya merencanakan pembangunan stadion, tetapi juga kawasan terpadu dan fasilitas di dalamnya termasuk HPPO.

"Ada fasilitas komersial lainnya itu yang dituangkan dalam satu masterplan, adanya kegiatan komersial itu bisa mendukung operasional atau kegiatan olahraga terpadu yang ada di stadion JIS. Tentunya bukan hanya untuk olahraga tetapi daily activity, jadi penduduk Jakarta khususnya Jakarta Utara berkumpul di situ melakukan aktivitas positif," katanya.

Baca Juga: Jakpro Ganti Nama Rusun Kampung  Bayam dengan Hunian Pekerja HPPO JIS

2. Kawasan JIS lahan kosong yang dimanfaatkan masyarakat

Suasana Kampung Susun Bayam yang mulai dihuni oleh warga. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Iwan menceritakan, kawasan JIS sebelumnya merupakan lahan kosong yang dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk menjadi tempat pembuangan sampah hingga pengolahan barang-barang rongsokan.

"Kehadiran JIS merupakan salah satu urban regeneration atau simbol penataan kawasan yang berkelanjutan. Dengan begitu, di Selatan ada GBK dan di Utara Jakarta terdapat JIS," imbuhnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya