Kemenkes Gelar Investigasi Usai Pasien JN1 di Batam Meninggal
Sebanyak 41 kasus JN1 tersebar di Jakarta dan Batam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan menginvestigasi kematian seorang pasien di Batam yang diduga terinfeksi JN.1, sublineage dari subvarian Omicron BA.2.86.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan sampel dari pasien yang meninggal di Batam.
"Sampelnya masih dalam pemeriksaan pemeriksaaan genom sequensing jenis subvariannya," ujar Nadia saat dikonfirmasi, Selasa (26/12/2023).
1. Kasus JN.1 ditemukan di Indonesia
Jelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2023, Kementerian Kesehatan mencatat sebaran COVID-19 varian JN.1 di Indonesia terus bertambah. Hingga 19 Desember 2023, jumlahnya mencapai 41 kasus.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan temuan kasus tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequensing (WGS) terhadap 77 sampel atau 43 persen dari 453 kasus konfirmasi COVID-19 pada sepanjang November sampai awal Desember 2023.
"Hasil sequence kami terhadap JN.1 ini naik, tadinya hanya satu persen di awal menjadi 19 persen di minggu ketiga November. Kemudian, di awal Desember 2023 sudah 43 persen," kata Budi saat konferensi pers, Jumat (22/12/2023).
Baca Juga: Jelang Nataru, Kemenkes Deteksi 41 Kasus Varian JN1 di DKI dan Batam