TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rawan Bencana, Muhadjir Imbau Sumbar Lakukan Mitigasi Risiko

Mitigasi risiko dilakukan sejak dini

Menko PMK Muhadjir Effendy di Sumatera Barat/dok Kemenko PMK

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Barat perlu merancang pencegahan risiko bencana. 

Menurut Muhadjir, Provinsi Sumatera Barat dengan kondisi geografisnya yang berada di ring of fire, sehingga sangat rentan terhadap megathrust yang menyebabkan Sumbar memiliki frekuensi bencana sangat tinggi. Kondisi ini perlu disiapkan masyarakat yang tangguh bencana dengan mitigasi secara berkala.

"Sumatera Barat ini provinsi paling rentan terhadap bencana ancaman alam. Maka tidak ada pilihan lain harus serius pemerintah provinsi, kabupaten, kota, untuk merancang pencegahan risiko bencana di Sumatera Barat," ujar Muhadjir dalam keterangan, Jumat (26/4/2024).

1. Bencana harus menjadi bagian kurikulum

Beberapa siswa yang turut serta dalam kegiatan upacara (kemdikbud.go.id/dok.kemendikbud)

Lebih lanjut, Muhadjir menyampaikan, untuk mencegah risiko dan banyaknya korban bencana, maka perlu langkah mitigasi bencana sejak dini. Hal ini, menurutnya, bisa dimulai dengan memasukkan mitigasi kebencanaan ke dalam kurikulum sebagai intrakurikuler dalam pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi.

"Karena itu pesan saya, bencana harus menjadi bagian kurikulum, intrakurikuler. Ada mata pelajaran khusus bencana. Dan itu tidak usah membahas bencana secara umum. Tapi bencana secara yang sering terjadi spesifik di daerah itu," ujarnya.

Baca Juga: Rusia Ancam Serang Gudang Senjata Barat di Ukraina

2. Simulasi untuk pelihara kewaspadaan

Banjir bandang di wilayah Muratara (Dok: Basarnas Palembang)

Selain itu, sebagai langkah mitigasi bencana, maka perlu dilakukan simulasi bencana oleh pemerintah daerah. Hal ini menurutnya, bisa dijadikan sebagai program pemerintah daerah yang dilakukan secara rutin dan berkala, yang kemudian diterapkan di instansi-instansi, dan seluruh kalangan masyarakat.

"Karena kalau ada simulasi selalu dilakukan terus bisa memelihara kewaspadaan, itu sangat penting," ucapnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya