Usai Liburan, 632 Santri di Enam Pondok Pesantren Positif COVID-19
Klaster pondok pesantren muncul di sejumlah daerah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat 632 santri dari enam pondok pesantren terkonfirmasi COVID-19 usai liburan semester ganjil tahun ajaran 2020/2021.
Sekjen FSGI Heru Purnomo menerangkan, pada Januari 2021, semester genap dimulai kembali dan para santri kembali ke pondok untuk belajar tatap muka.
"Hanya dalam waktu kurang dari 2 bulan, FSGI mencatat munculnya klaster baru pondok pesantren di sejumlah daerah, yaitu Tasikmalaya Jawa Barat, Boyolali Jawa Tengah, Bangka Bangka Belitung, dan Pekanbaru Riau," ujarnya dalam siaran tertulis, Selasa (23/2/2021).
Baca Juga: [LINIMASA-5] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia
1. Kasus positif terbanyak di Ponpes Tasikmalaya
Dia membeberkan kasus COVID-18 terbanyak berada di ponpes di Kota Tasikmalaya yang mencapai 375 kasus, di Boyolali 88 kasus, di Bangka Kepulauan Bangka Belitung, santri yang positif COVID-19 mencapai 125 orang, dan sebanyak 44 orang di Pekanbaru, terpapar COVID-19.
"Saking banyaknya santri yang terkonfirmasi COVID-19, Pemerintah kota Tasikmalaya menyediakan beberapa bangunan darurat isolasi di wilayahnya untuk menampung sebanyak 375 santri tersebut, karena ruang isolasi di pesantren tak mencukupi," kata dia.
Baca Juga: PBNU: Lebih dari 5 Ribu Kiai dan Santri Terpapar COVID-19