TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vaksin Sinovac Dibuat dengan Metode Inactivated Virus, Aman Kah?  

Metode inactivated virus sudah umum digunakan #Sinovac

Petugas medis memperlihatkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac sebelum proses penyuntikan menyuntikan ke tenaga kesehatan di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta, Kamis (14/1/2021) (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jakarta, IDN Times - Program vaksinasi COVID-19 sudah dimulai. Meski demikian, masih banyak masyarakat yang meragukan keamanan vaksin Sinovac. Sebab, pembuatan vaksin Sinovac berasal virus yang dilemahkan. Lalu bagaimana pendapat pakar?

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Hariadi Wibisono menerangkan metode pembuatan vaksin dari virus yang dilemahkan atau inactivated virus merupakan metode yang sudah umum.

"Itu virus yang tidak berdaya tapi bisa merangsang antibodi dalam tubuh," jelasnya dalam siaran tertulis, Kamis (21/1/2021).

Selain itu, Indonesia memiliki pengalaman berpuluh tahun untuk membuat dan mengelola
vaksin dengan metode tersebut.

"Indonesia juga sudah terbiasa menggunakan vaksin dengan metode sejenis dan telah terbukti menyelamatkan jutaan masyarakat Indonesia. Beberapa contoh jenis vaksin yang menggunakan metode seperti ini dan sudah puluhan tahun dipergunakan di Indonesia adalah vaksin polio suntik dan influenza," ujarnya.

Baca Juga: Mengapa Tingkat Efikasi Hasil Uji Klinis Vaksin Sinovac Berbeda-beda? 

1. Indonesia punya pengalaman imunisasi puluhan tahun

Imunisasi bayi di tengah pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Fauzan)

Indonesia juga sudah memiliki pengalaman imunisasi sejak 1970 baik melalui Program Imunisasi Nasional, juga program imunisasi massal

"Indonesia sudah siap dan memiliki pengalaman. Dari sisi distribusinya jika harus dijaga dengan suhu 2 sampai 8 derajat celcius, infrastruktur sudah siap baik di puskesmas maupun dinas kesehatan provinsi," ucapnya.

2. Fasilitas kesehatan sudah punya rantai dingin

Vaksin COVID-19 Tahap 3 telah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (12/1/2021) (IDN Times/Maya Aulia)

Menurutnya, fasilitas pelayanan kesehatan sudah punya rantai dingin tadi, lemari es yang mampu menjaga suhu 2 sampai 8 derajat celcius sehingga tidak perlu investasi tambahan untuk mengelolanya.

"Ini menjadi modal dasar untuk menggunakan inactivated virus produksi Sinovac yang lebih mudah dan cocok dari sisi infrastruktur," ungkapnya.

Baca Juga: 25 Relawan Vaksin Positif COVID, Penyebab Efikasi Sinovac 65,3 Persen

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya