TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vaksinasi COVID-19 di NTT Ditunda karena Bencana Alam

Kemenkes bentuk pos kesehatan di NTT

Kondisi banjir dan tanah longsor di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4/2021). (ANTARA/HO-FB Kuma Nuba Tukan)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, vaksinasi COVID-19 di Nusa Tenggara Timur (NTT) ditunda seiring terjadinya bencana alam akibat Siklon Tropis Seroja di provinsi itu.

“Jadi banyak yang terkena dampak di Nusa Tenggara Timur. Prioritas kita adalah sekarang penanggulangan bencana dulu, jadi otomatis vaksinasinya kita tunda, kita fokus ke penanggulangan bencana supaya segera rekan-rekan kita yang terkena dampak baik itu wafat ataupun luka, bisa segera ditangani,” kata Menkes dikutip dari kemenkes.go.id, Kamis (8/4/2021).

Baca Juga: Mukjizat, Balita Ditemukan Masih Hidup Meski Tertimbun Lumpur di NTT 

1. Siklon Tropis Seroja kejadian iklim terbesar di Indonesia

Bibit Siklon Tropis 99S (Dok. BMKG)

Siklon Tropis Seroja ini merupakan kejadian iklim terbesar yang pernah terjadi di Indonesia. Biasanya daerah yang terkena Siklon Tropis Seroja merupakan daerah-daerah subtropis seperti Australia atau Filipina.

Berdasarkan laporan yang diterima Menkes Budi Gunadi Sadikin dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu laut di NTT memang sedang naik yang biasanya 26 sampai 27 derajat celsius, sekarang sudah 30 derajat celsius.

2. Kementerian Kesehatan membuat 10 pos kesehatan

Banjir Bandang NTT (dok. BNPB)

Budi mengatakan, Kementerian Kesehatan sudah membuat 10 pos kesehatan, dan tim kesehatan sudah didatangkan ke lokasi bencana, terutama anestesi dan ortopedi karena banyak warga mengalami patah tulang yang perlu segera dioperasi.

Di samping tertundanya vaksinasi COVID-19 di NTT, masih ada vaksinasi di pulau-pulau terluar Indonesia yang harus dilaksanakan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya