TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Virus COVID-19 dengan Mutasi D614G Menular Lebih Cepat? Cek Faktanya

Mutasi virus COVID-19 ditemukan sejak April 2020

Ilustrasi COVID-19 (IDN Times/Rochmanudin)

Jakarta, IDN Times - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengungkapkan, berdasarkan data dari 22 sekuens genom yang di submit di Global Initiative on sharing All Influenza Data (GISAID) oleh lembaga penelitian serta universitas di Indonesia, diketahui 8 di antara virus COVID-19 memiliki mutasi D614G.

Menurut Amin, keberadaan virus SARS-CoV-2 dengan mutasi D614G sebenarnya sudah dideteksi di Indonesia melalui analisa isolat virus, April 2020.

"Kemudian, berturut-turut ditemukan di Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan kota lainnya. Ini menunjukkan bahwa virus dengan mutasi D614G ini sudah berada di Indonesia," ujarnya di laman youtube BNPB, Rabu (2/9/2020).

Baca Juga: UGM: Daya Infeksi Mutasi D614G Belum Terbukti pada Populasi

1. Tercatat 78 persen virus di GISAID mengandung mutasi D614G

Wawancara dengan Kepala Lembaga Eijkman, Amin Subandriyo di IDN Media HQ (IDN Times/Besse Fadhilah)

Amin mengatakan, dari keseluruhan data urutan genom utuh (whole genom sequencing) virus SARS-CoV-2, dari seluruh dunia yang sudah terkumpul di GISAID saat ini, tercatat sekitar 78 persen mengandung mutasi D614G.

Virus SARS-CoV-2 mutasi D614G pertama kali ditemukan Januari 2020 di Jerman dan Tiongkok.

2. Eijkman gali lebih lanjut penyebaran virus dengan mutasi D614G tersebut

Ilustrasi tes usap atau swab test. IDN Times/Bagus F

Dengan temuan ini, kata Amin, Eijkman dan lembaga terkait lainnya terus melakukan whole genom sequencing dari isolat virus SARS-CoV-2 yang beredar di Indonesia, untuk mendapatkan informasi lebih dalam tentang virus yang bermutasi itu.

"Saat ini kami semua berupaya untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari kota-kota lain di Indonesia, untuk mendapatkan gambaran seberapa luas penyebaran virus dengan mutasi D614G ini," ujarnya.

Baca Juga: Ada di Jogja, 5 Fakta Mutasi Virus Corona yang 10 Kali Lebih Menular

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya