WMA: Asosiasi Dokter Medis Sedunia Hanya Akui IDI
WMA dan IDI gelar ICoME membahas kode etik dokter dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Asosiasi Dokter Medis Sedunia atau World Medical Association (WMA) menegaskan, pihaknya hanya mengakui Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai organisasi profesi medis sebagai perwakilan dari Indonesia.
Sekretaris Jenderal WMA Otman Kloiber menjelaskan, organisasi medis terutama dokter termasuk organisasi yang cukup vital karena menyangkut kesehatan raga dan keselamatan nyawa.
“Bagi kami di WMA, keberadaan organisasi profesi juga haruslah tunggal karena menyangkut standarisasi etik kedokteran demi keselamatan pasien dan masyarakat, serta dokter. IDI merupakan anggota WMA dan memiliki sejarah panjang dengan WMA selama 70 tahun," ujarnya dalam International Code of Medical Ethics (ICoME) yang berlangsung di Jakarta, Rabu (7/6/2022).
"Kami juga melihat bahwa IDI juga memiliki sejarah yang panjang dengan negara Indonesia. IDI merupakan salah satu anggota yang penting bagi kami. Saat ini, kami di WMA hanya mengakui IDI sebagai organisasi profesi medis sebagai perwakilan dari Indonesia,” lanjut Otman.
Baca Juga: IDI Berkomitmen Siap Dukung Pemulihan Kesehatan Dunia
1. ICoME akan bahas standar etik kedokteran
Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi mengatakan, International Code of Medical Ethics (ICoME) ini akan membahas mengenai standarisasi etik kedokteran dan profesionalisme.
“Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi yang dihadiri oleh perwakilan lebih dari 100 negara anggota WMA. Konferensi yang diselenggarakan secara hibrid ini membahas masalah etik kedokteran dalam dunia masa kini,” katanya.
Baca Juga: PDSI Muncul, Ketua PB IDI: Organisasi Kedokteran Harus Tunggal