TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kementan Gandeng Dosen Polbangtan Ciptakan Inovasi Diversifikasi Pangan

Kementan dorong para dosen hasilkan karya tulis ilmiah

IDN Times/Kementan

Jakarta, IDN Times - Situasi pandemik COVID-19 yang melanda Indonesia tidak menyurutkan Kementan menggandeng dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) untuk menciptakan inovasi teknologi diversifikasi pangan melalui penelitian. 

Kegiatan penelitian strategis tersebut merupakan upaya Pusat Pendidikan Pertanian dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas penelitian di lingkungan Politeknik Kementerian Pertanian dengan mendorong para dosen menghasilkan karya tulis ilmiah untuk publikasi nasional maupun internasional.

Salah satu topik penelitian yang didorong untuk mendapatkan perhatian para dosen ialah mengenai ketahanan pangan, termasuk di dalamnya diversifikasi pangan. 

1. Riset dan teknologi merupakan kontribusi kuat menghadirkan pertanian modern, maju, dan mandiri

IDN Times/Kementan

Kegiatan penelitian strategis tersebut juga sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), yang mengungkapkan bahwa riset dan teknologi merupakan kontribusi kuat menghadirkan pertanian modern, maju, dan mandiri untuk menghasilkan pangan berkualitas.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga mengamini. Ia menambahkan pendidikan vokasi pertanian selain ditujukan untuk mencetak generasi pertanian milenial yang berkualitas, juga memperkuat kualitas tenaga pendidik melalui penelitian strategis yang difokuskan pada diversifikasi pangan. 

2. Polbangtan Medan meneliti model dan analisis kelayakan pemanfaatan jamur mikoriza untuk peningkatan potensi produksi tanaman padi gogo

lipi.go.id

Sementara itu, beberapa proposal yang melakukan penelitian khususnya topik ketahanan pangan pun telah terseleksi, yakni tim peneliti dari Polbangtan Medan yang melakukan penelitian mengenai model dan analisis kelayakan pemanfaatan jamur mikoriza untuk peningkatan potensi produksi tanaman padi gogo pada lahan suboptimal di Provinsi Sumatra Utara. 

Selanjutnya, tema serupa juga diangkat oleh tim peneliti dari Polbangtan Yogyakarta-Magelang mengenai pengaruh teknologi pembenah tanah zeolit terhadap produktivitas dan kelayakan usaha tani cabai merah di lahan pasir Pantai Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya